Wednesday, June 27, 2012

Secuil "Kenakalan" Pemain Bintang




Kiper tim nasional Inggris, Joe Hart (kiri), bercakap-cakap dengan penyerang timnas Italia, Mario Balotelli, setelah laga perempat final Piala Eropa 2012, Minggu (24/6/2012), di Stadion Olympic di Kiev. Italia menang 4-2 melalui drama adu penalti.

(News Today) - Mewawancarai pemain bintang tak selamanya menyenangkan. Selain harus bersabar menunggu waktu kesempatan wawancara, awak media juga harus bersiap-siap mendapat jawaban ketus atau mengelus dada melihat polah pemain bintang itu.

Seperti yang dialami belasan jurnalis peliput Piala Eropa, termasuk wartawan Kompas, Agung Setyahadi, ketika menunggu para pemain tim nasional Italia yang baru saja menyelesaikan latihan resmi, sehari menjelang laga perempat final melawan Inggris di mixed zone, Stadion Olimpiade Kiev, Ukraina, Sabtu (23/6). Mixed zone adalah area yang disediakan bagi para peliput bertemu atlet.

Setelah menunggu lebih dari 30 menit dari jadwal wawancara, para jurnalis melihat sosok striker muda Italia, Mario Balotelli, yang mengenakan kaus hitam berlengan buntung dan membawa tas kecil di tangan kanannya.

Harapan mewawancarai Balotelli sepertinya akan mudah. Apalagi, mantan pemain Inter Milan ini di laga terakhir penyisihan grup membuat gol yang indah ke gawang Irlandia. Suasana hati Balotelli pastinya sedang senang.

Para wartawan pun dengan percaya diri menyapa, ”Holla Mario” disusul sodoran alat perekam suara. Namun, belum sempat pertanyaan diajukan, Balotelli mendahului angkat suara. ”Tidak ada wawancara, tadi sudah di konferensi pers,” ujar Balotelli ketus dengan mimik cuek.

Mendengar jawaban itu, para jurnalis berusaha tetap tenang dan dengan ramah membujuk Balotelli untuk diwawancarai. Namun, penyerang klub Manchester City itu terus berjalan santai diikuti staf media tim nasional Italia. Balotelli juga cuma cengar-cengir melihat para wartawan yang terdiam dan hanya mengamati dirinya berlalu hingga menghilang di balik papan pembatas jalur jalan pemain.

Saat masih merasakan kekecewaan dengan sikap Balotelli, tiba-tiba terdengar bunyi besi yang beradu disusul suara kegaduhan dari balik papan pembatas jalur pemain. Para wartawan pun berlari melihat ke jalur sebelah. Ternyata Balotelli melompati pagar besi pembatas jalur jalan pemain. Ia tidak mau berjalan mengikuti jalur yang berkelok-kelok itu dan melompati pagar untuk menyingkat waktu keluar area mixed zone.

Balotelli berjalan santai dengan wajah tak acuh dikawal petugas dari UEFA yang menjaga mixed zone. Petugas itu tidak berani menegur Balotelli dan justru meminta foto serta tanda tangan. Bukan cuma di mixed zone, pada acara konferensi pers, Balotelli juga membuat jengkel para wartawan. Ia sering meminta pertanyaan diulang dengan alasan lupa pertanyaan yang ditujukan kepada dirinya.

Balotelli juga disindir dengan pertanyaan mengapa dirinya tidak menjawab pertanyaan sedikit lebih panjang dan serius. ”Anda tidak banyak berbicara. Padahal, Anda berada di sini untuk berbicara, apakah ini bermakna sesuatu? Apakah ini berarti Anda tidak takut siapa pun, bahwa Anda bisa sangat penting dalam pertandingan, bahwa Anda berlimpah kepercayaan diri? Apakah ini bisa diartikan demikian?”

Balotelli menjawab dengan enteng, ”Saya di sini karena ini giliran saya berbicara.”

Bukan cuma Balotelli yang membuat kecewa jurnalis. Pemain bintang tim Perancis, Samir Nasri, bahkan sangat arogan meladeni wawancara wartawan, seusai kekalahan 0-2 Perancis dari Spanyol. Saat ditanya wartawan di mixed zone, Samir Nasri langsung bicara dengan nada tinggi. ”Kalian hanya mencari masalah,” ujarnya ketus sambil mengumpat dengan kata-kata kotor.

Sejumlah jurnalis yang mendengar itu membalas dengan berujar,” Pergi saja sana.” Namun, tanpa diduga Nasri kembali meladeni dengan umpatan kata-kata yang lebih kasar. Kata-kata yang sangat tidak pantas keluar dari mulut seorang pemain bintang lapangan.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook