Jakarta, Indonesia (News Today) - Berkomentar di Twitter bukan tanpa etika. Salah-salah, Anda bisa dikecam beramai-ramai gara-gara komentar yang kurang mengenakkan. Seperti dialami pemilik akun @AstridAdriani, Senin (19/9/2011) malam ini. Meski tak turut dalam aksi pemukulan, ia jadi bulan-bulanan kecaman.
Gara-gara memaki wartawan yang menjadi korban pemukulan dalam kericuhan di depan SMAN 6 di Jalan Mahakam, Jakarta Selatan, tadi siang, ia harus terima kecaman banyak pengguna Twitter. Sebagian di antaranya menasihati Astrid agar lain kali jangan asal bicara.
Astrid dikecam karena komentarnya sambil me-retweet tulisan @Gilang_Perdanaa, yang mengaku turut memukul wartawan. "Haha saik ._. wartawannya semoga mati deh :D RT @Gilang_Perdanaa: Puas gua mukulin wartawan di jalur sampe bonjok2 emosi bet gua t**," tulis @AstridAdriani.
Kontan, komentar Astrid langsung banyak di-reply pengguna Twitter lainnya. Ia pun menjadi bulan-bulanan kecaman di layanan microblogging tersebut. Tak lama berselang, akun yang tadinya bisa dibaca publik pun ditutup. Hanya teman-temannya yang dapat melihatnya.
Namun, saat mendapat banyak kecaman, ia berdalih akunnya dibajak orang lain sehingga sampai keluar kalimat tersebut. Lewat akunnya pula, ia pun sempat berkali-kali meminta maaf atas perbuatannya. Namun, nasi sudah menjadi bubur, komentarnya terlanjur disebar dan tidak bisa ditarik lagi. "Mahakam keras, Twitter lebih keras bung!" tulis salah satu pengguna Twitter.
Gara-gara memaki wartawan yang menjadi korban pemukulan dalam kericuhan di depan SMAN 6 di Jalan Mahakam, Jakarta Selatan, tadi siang, ia harus terima kecaman banyak pengguna Twitter. Sebagian di antaranya menasihati Astrid agar lain kali jangan asal bicara.
Astrid dikecam karena komentarnya sambil me-retweet tulisan @Gilang_Perdanaa, yang mengaku turut memukul wartawan. "Haha saik ._. wartawannya semoga mati deh :D RT @Gilang_Perdanaa: Puas gua mukulin wartawan di jalur sampe bonjok2 emosi bet gua t**," tulis @AstridAdriani.
Kontan, komentar Astrid langsung banyak di-reply pengguna Twitter lainnya. Ia pun menjadi bulan-bulanan kecaman di layanan microblogging tersebut. Tak lama berselang, akun yang tadinya bisa dibaca publik pun ditutup. Hanya teman-temannya yang dapat melihatnya.
Namun, saat mendapat banyak kecaman, ia berdalih akunnya dibajak orang lain sehingga sampai keluar kalimat tersebut. Lewat akunnya pula, ia pun sempat berkali-kali meminta maaf atas perbuatannya. Namun, nasi sudah menjadi bubur, komentarnya terlanjur disebar dan tidak bisa ditarik lagi. "Mahakam keras, Twitter lebih keras bung!" tulis salah satu pengguna Twitter.
Source : kompas
0 komentar:
Post a Comment