Friday, November 7, 2014

Ahok Kesal Buruh "Ngotot" Minta Komponen Nonton Bioskop





Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Jakarta (News Today) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal karena buruh masih saja bersikeras menuntut nilai upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp 3,7 juta. Kekesalan Basuki bertambah ketika buruh bersikeras memperjuangkan tuntutan komponen mereka yang bukan merupakan kebutuhan primer, seperti contohnya menonton bioskop di XXI. 

"Tadi malam saya jam 9 pulang dari Balaikota, rapat UMP belum juga selesai, buruh harusnya bisa menerima ya. Tapi mereka masih ngotot saja mau nonton bioskop, ya enggak bisa dong," kata Basuki kesal, di Balaikota, Rabu (5/11/2014). 

Tiket menonton bioskop itu merupakan tuntutan buruh pengganti komponen rekreasi Tiket Monas dan Taman Mini Indonesia Indah. Nilai tuntutannya mencapai Rp 150.000. 

Menurut Basuki, kini buruh semakin pintar untuk mencari celah mengubah nilai komponen hingga tuntutannya terpenuhi, yakni UMP senilai Rp 3,7 juta. Pria yang akrab disapa Ahok itu merasa kesal karena buruh tidak menerima buah dalam komponen KHL (kebutuhan hidup layak) berupa pisang dan pepaya. Buruh menilai KHL dapat turun karena hanya mendapatkan buah berupa pepaya dan pisang.

"Mereka sudah sadar Pemprov DKI bakal ngotot memutuskan UMP tidak jauh dari nilai KHL. Nah kalau UMP sekarang hanya ditambah inflasi 10 persen, jadi kalau KHL nya Rp 2,4 juta ditambah 10 persen, ya UMP-nya Rp 2,7 juta. Buruh sekarang pintar, mereka lagi dorong nilai KHL itu Rp 2,7 juta," kata Basuki. 

Adapun survei KHL yang ditetapkan untuk bulan Oktober yakni sebesar Rp 2.448.000. Besaran KHL itu akan menentukan besaran UMP DKI 2015 mendatang. Basuki memprediksi nilai UMP DKI 2015 mengalami sedikit peningkatan dari KHL, yakni sekitar Rp 2,7 juta.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook