Monday, April 28, 2014

Jika Gagal Koalisi, SBY Siap Jadikan Demokrat Partai Oposisi




Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri debat terakhir konvensi capres di Jakarta Pusat, Minggu (27/4/2014). Meskipun perolehan suara Partai Demokrat tidak cukup untuk mencalonkan presiden, debat konvensi yang diikuti oleh 11 orang kandidat ini tetap dilakukan.

Jakarta, (News Today) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi respons pada spekulasi yang berkembang mengenai sikap politik partainya. Ia memastikan, Demokrat belum menentukan sikap berkoalisi dan mempertimbangkan menjadi oposisi apabila gagal menemukan partai yang memiliki kesamaan platform.

SBY menjelaskan, beberapa hari ini muncul perbincangan mengenai langkah politik yang akan diambil Demokrat setelah hasil hitung cepat pemilu legislatif diketahui. Dengan alasan untuk membendung spekulasi agar tidak semakin liar, SBY merasa perlu memberikan pernyataan.

"Kita sedang melakukan konsolidasi internal. Sekarang ini, Partai Demokrat belum menentukan akan berkoalisi dengan partai lain," kata SBY di Hotel Grand Sahid Jakarta, Minggu (27/4/2014).

Ia mengatakan, saat ini Demokrat baru selesai melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan konvensi calon presiden. Selanjutnya, survei penentuan pemenang konvensi akan dilakukan dan internal Majelis Tinggi juga terlibat dalam pembahasannya. Merujuk pada aturan di internal Demokrat, Majelis Tinggi adalah organ yang memiliki kewenangan memutuskan calon presiden atau calon wakil presiden dari Partai Demokrat.

"Banyak spekulasi, diperkirakan Partai Demokrat akan berkoalisi dengan partai A, B, atau C. Itu semua belum," ujarnya.

SBY menyebutkan, Demokrat masih terbuka pada semua kemungkinan. Komunikasi politik juga terus dilakukan untuk memetakan peta koalisi dan mendapatkan keputusan yang tepat. SBY tidak ingin partainya menjadi partai oportunis yang berbondong-bondong mendukung capres atau partai tertentu tanpa alasan yang jelas. Ia memastikan bahwa Demokrat hanya akan berkoalisi dengan akal sehat, memilih tandem koalisi yang memiliki platform jelas, rasional, dan sejalan dengan misi yang diperjuangkan oleh partainya.

"Kami tak akan mendukung bila platformnya berbeda. Lebih baik kami di luar (pemerintahan), mandiri, berjuang dari sisi yang lain," ujarnya.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook