Monday, September 10, 2012

Ada Enam Terduga Teroris Ditangkap di Ambon




Inilah rumah terduga teroris beberapa saat setelah penangkapan 4 oleh Densus 88, Minggu (9/9/2012) petang. Dalam penangkapan ini, Densus 88 juga berhasil menyita barang bukti berupa 2 senjata api organik, 1 buah granat dan ratusan butir peluru.

Ambon (News Today) - Enam orang terduga teroris ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri dan personil Gegana Polda Maluku, Minggu (9/9/2012) malam di kawasan Gunung Malintang, Kebun Cengkeh, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Kepala bidang Humas Polda Maluku, Ajun Komisaris Besar Polisi, Johanes Huwae kepada wartawan di ruang kerjanya mengatakan, keenam terduga teroris ditangkap tersebut masing-masing berinisial, S, U, Y, A, B, T.

Huwae mengungkapkan, dari penggerebekan yang dilakukan, polisi juga menyita dua buah senjata api jenis MK-3 satu buah, NNC satu buah, satu buah granat nanas berikut pelontarnya, tujuh buah magazin, dan amunisi yang berjumlah kurang lebih 3.000 butir.

"Benar ada penangkapan terduga teroris semalam, TKP-nya di Kawasan Gunung Malintang, Desda Batu Merah, dari rumah tersangka tim Densus berhasil mengamankan, dua buah senjata api jenis MK-3 satu pucuk, MNC satu pucuk, satu buah granat nanas berikut pelontarnya, magazin tujuh buah, dan kurang lebih 3000 butir peluru," ungkap Huwae.

Selain mengamankan senjata api dan ribuan amunisi, tim Densus 88 juga mengamankan satu buah buku petunjuk cara membuat bom di rumah tersebut. Ia menjelaskan, keenam terduga teroris yang tertangkap, bukan warga lokal melainkan warga dari luar Maluku."Mereka memang warga di situ, tapi mereka bukan orang lokal, mereka orang dari luar yang dating ke Ambon," kata Huwae.

Saat ini, kata Huwae, keenam terduga teroris tersebut tengah diamankan polisi di Markas Densus 88 Polda Maluku di Kawasan Tantui guna kepentingan penyelidikan."Saat ini mereka diamankan di Markas Densus 88 Polda Maluku," ujarnya.

Saat ditanya wartawan, apakah ada kaitan keenam terduga teroris ini dengan jaringan teroris Solo, Huwae enggan menjawabnya dengan alasan sesuai perintah atasan. "Saya tidak bisa menjelaskan soal itu, ini perintah," tutupnya.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook