Sunday, July 1, 2012

Maddengngeng, Tradisi Basmi Hama Babi




Babi hasil tangkapan dikumpulkan untuk dibakar dan diberikan kepada anjing pemburu, agar lebih peka dalam berburu babi hutan, Rabu, (27/6/2012).

(News Today) - Ada hal menarik yang dilakukan secara turun temurun oleh para petani di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dalam menjaga kebun dari hama babi hutan yang hidup liar di hutan belantara. Mereka berburu babi secara serentak, atau yang dikenal dengan tradisi "Maddengngeng".

Dalam tradisi ini, seluruh kaum pria harus ikut masuk hutan dengan membawa tombak serta puluhan anjing. Umumnya hal ini dilakukan sebelum menabur bibit di kebun, serta ketika akan memanen hasil kebun. Kaum ibu berpartisipasi dengan menyiapkan makan an dari rumah mereka masing masing untuk disuguhkan kepada seluruh warga yang tengah berburu babi hutan.

Seperti yang dilakukan oleh warga Desa Pappolo, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Tak jarang dalam tradisi ini sejumlah warga menjadi korban lantaran diseruduk babi hutan. "Biasa kita banyak warga yang diserduk babi hutan, apalagi kalau babinya sudah luka parah terkena tombak pasti mengamuk itu," ujar Bahar Bolong, Kepala Desa (Kades) Pappolo saat bercerita tentang tradisi maddengngeng,
Rabu (27/6/2012) kemarin.

Meski harus menyabung nyawa, namun hal ini tidak menjad halangan bagi warga dalam melestarikan tradisi gotong royong itu. Tradisi yang dilakukan secara sukarela ini hingga kini masih tetap rutin dilakukan. Dalam sekali maddengngeng para petani umummnya mendapatkan hasil buruan antara belasan hingga puluhan ekor babi hutan, tergantung dari cuaca.

"Kalau cuaca panas biasanya babi gampang didapat tapi kalau habis hujan itu yang susah karena babi kuat lari," ujar Ahmad salah seorang warga.

Babi hutan hasil tangkapan inipun tidak dijual, namun hanya dibakar dan kemudian diberikan kepada puluhan anjing yang ikut berburu. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, selain masyarakat Bone yang umumnya adalah penganut Muslim, babi diberikan kepada anjing agar hewan pemburu ini peka terhadap bau babi hutan.

"Makin biasa anjing makan daging babi makin tajam penciumannya, biasa biar jarak satu kilometer jaraknya itu babi sudah dikejar sama anjing," ujar Umar salah seorang warga yang memiliki tiga ekor anjing pemburu.

Tradisi maddengngeng ini dilakukan sejak pagi hingga sore hari. Jika tardisi ini dilakukan maka hampir seluruh penduduk satu kampung seluruhnya berada di hutan belantara, kecuali kaum perempuan yang sibuk menyiapkan makan an bagi kaum pria. Pada zaman dahulu tradisi maddengngeng ini dikendalikan oleh kerajaan. Setiap warga yang paling banyak mendapatkan hasil buruan akan mendapatkan hadiah dari raja berupa badik atau tombak.

"Dulu kalau maddengngeng ada hadiahnya biasanya diberikan badik atau tombak dari Raja yang memerintah," ujar Asmat, salah seorang budayawan Bone, Kamis (28/6/2012) pagi.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook