Tuesday, June 26, 2012

Pasokan Senjata Tak Terkait dengan PT Pindad




ilustrasi

Jakarta, Indonesia (News Today) - Keterlibatan pegawai PT Pindad berinisial AM (45) dalam komplotan perampok nasabah bank, menyita perhatian. AM yang bekerja di bagian produksi PT Pindad ini memasuk senjata komplotan perampok. Belum ada kepastian apakah senjata tersebut produksi PT Pindad atau bukan.

"Senjata itu tidak ada kaitannya dengan Pindad. Pelaku memang karyawan Pindad, namun tidak terkait dengan perusahaan itu," tutur Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika, Minggu (24/6/2012) ini di Jakarta.

AM adalah warga sipil kelahiran Bandung, Jawa Barat 29 Oktober 1967. Keterlibatan AM terungkap dari pengakuan tersangka berinisial HR (36). Sementara AM ketika ditanya penyidik mengaku mendapatkan senjata dari seorang berinisial A. Saat ini A dalam pengejaran polisi.

AM menjual dua senjata jenis pistol kepada HR senilai Rp 11 juta. Namun senjata ini baru dibayar Rp 6 juta. Polisi masih menyelidiki kebenaran pengakuan HR.

Tersangka kelompok perampok nasabah bank yang ditangkap polisi antara lain RIK (25), AT (22), YD (37), DN (27), HR (36), AM (45), dan Ms alias Guru yang juga dalam pengejaran.

Berdasarkan pengakuan tersangka, mereka sudah melakukan kejahattan di 15 lokasi di wilayah Jakarta, Bogor, dan Depok. Mereka tidak hanya menyasar harta nasabah bank, melainkan juga tidak segan-segan melukai korban dengan senjata api.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook