Monday, February 13, 2012

KBRI Berlin Beri Pelayanan Visa Satu Jam




Turis asing penumpang kapal MV Discovery berfoto bersama penari saat kapal berkapasitas 500 orang ini bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, Minggu (29/1/2012). Adanya kapal pesiar yang membawa turis asing ke Ambon, diharapkan mampu mendongkrak pendapatan daerah khususnya dari sektor wisata.

London (News Today) - KBRI Berlin melakukan terobosan dengan memberikan pelayanan visa satu jam untuk masyarakat Jerman yang akan berkunjung atau berwisata ke Indonesia. Hal itu disampaikan Duta Besar RI di Berlin Dr. Eddy Pratomo dalam acara "Indonesia Tourism Update 2012" yang diadakan di Ritz Carlton Hotel, Berlin, belum lama ini.

Sekretaris III Penerangan, Sosial dan Budaya, Purno Widodo kepada Antara London, Jumat (10/2/2012) mengatakan dalam acara "Indonesia Tourism Update" menampilkan Direktur Promosi Luar Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya dan Henri Zix, Editor in Chief ASEAN Today.

Lebih lanjut Dubes Eddy Pratomo menyebutkan "Indonesian Tourism Update 2012" digelar guna memberikan first hand information kepada stake holder pariwisata di Jerman meliputi tour operator dan travel media.

Dikatakannya berbagai upaya dilakukan Perwakilan RI di Jerman mempromosikan wisata Indonesia, diantaranya mengikuti pameran wisata, mengadakan pertunjukan budaya, serta mengelar berbagai kursus seperti kursus gamelan, kulintang, talempong, menari serta bahasa Indonesia.

Sementara itu Nia Niscaya mengatakan Indonesia terus menciptakan daerah-daerah tujuan wisata baru dan membenahi infrastruktur pariwisata serta menerapkan berbagai kebijakan.

Menurut Nia berbagai "Strategic Plan for Tourism" dilakukan diantaranya manajemen destinasi wisata, pariwisata minat khusus (special interest) seperti kapal pesiar, bahari, kuliner, spa bahkan wisata belanja, serta penciptaan special economic zone for tourism.

Nia juga memaparkan pesona Raja Ampat, agungnya Gunung Bromo, warna-warni Danau Kalimutu, serta Indahnya Pantai Pangandaran.

Dikatakannya berbagai anugerah alam yang tidak banyak dijumpai di negara Eropa, terutama di Jerman menjadi ujung tombak daya tarik Indonesia untuk menarik masyarakat Jerman bertandang ke Indonesia di tahun 2012.

Di tengah ancaman krisis keuangan di sebagian negara-negara Uni Eropa, Indonesia harus pintar dalam menarik calon wisatawan Jerman untuk datang, diantaranya dengan lebih giat melakukan promosi.

Nia Niscaya menyampaikan untuk tujuan tertentu, Indonesia melakukan pelayanan visa on board di dalam penerbangan dengan Garuda Indonesia dan mendapat sambutan yang hangat dari segenap hadirin yang ada.

Sementara itu Henri Zix, Editor in Chief ASEAN Today mengatakan begitu banyaknya potensi wisata alam Indonesia yang bagi sebagian besar masyarakat Jerman begitu memukau. ASEAN Today yang merupakan media bisnis dan pariwisata di Jerman yang khusus mengulas tentang negara-negara anggota ASEAN.

Zix yang menghadiri "ASEAN Tourism Forum" di Manado akhir tahun lalu yakin potensi wisata Indonesia yang digabungkan dengan ekonomi kreatif berpeluang mendulang pendapatan negara sebesar Rp 100 triliun.

Dari sisi ekonomi kreatif, Zix yakin kreativitas masyarakat Indonesia sangatlah tidak diragukan lagi terbukti banyaknya produk Indonesia seperti tas merek Bagteria yang digemari selebriti dunia seperti Paris Hilton serta busana rancangan disainer muda Indonesia Tex Saverio oleh Lady Gaga.

Selain itu berbagai film dunia juga turut secara tidak langsung mempromosikan Indonesia seperti suksesnya film Eat Pray Love serta The Philosopher yang saat ini belum dirilis secara internasional. Belum lagi banyaknya materi video yang diunggah di You Tube.

"Menonton video pendek di You Tube mengenai tujuan wisata Indonesia lebih menarik dibandingkan melalui berbagai foto yang disebarkan dalam berbagai media promosi," demikian Zix.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook