Jakarta, Indonesia (News Today) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah melakukan pembicaraan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical terkait rencana perubahan atau reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II.
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, pembicaraan itu dilakukan beberapa hari lalu sebelum Ical ke luar negeri. Selain masalah reshuffle, kata Priyo, sejumlah hal menjadi pembicaraan, seperti berbagai permasalahan negara, perundang-undangan, dan kebangsaan.
"Di sela-sela itu ada pembicaraan yang bersifat spesifik mengenai kabinet. Mungkin Presiden punya rencana untuk merombak dan seterusnya," kata Priyo di kompleks DPR, Jakarta, Selasa (27/9/2011).
Priyo mengaku tak tahu apa saja yang dibicarakan mengenai reshuffle. Menurut dia, Ical menyampaikan, reshuffle sepenuhnya dikembalikan kepada Presiden. "Biarkan leluasa dengan kewenangan prerogatifnya. Presiden merombak, menggeser, mereposisi, mengganti apa pun adalah kewenangan beliau," katanya.
Ketika ditanya apakah ada nama pengganti menteri yang diajukan Ical kepada Presiden, Priyo menjawab, "Saya tidak mau menjawab pertanyaan itu karena biarkan nanti pada saatnya Presiden yang akan memutuskan."
Priyo menilai tiga menteri dari Golkar, yakni MS Hidayat (Menteri Perindustrian), Fadel Muhammad (Menteri Kelautan dan Perikanan), serta Agung Laksono (Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat) telah bekerja dengan baik. Namun, jika Presiden ingin mengganti, maka Golkar menghormati keputusan itu.
"Kita serahkan sepenuhnya dan dipastikan Golkar tidak ngotot mengusulkan ini harus masuk atau tidak masuk. Biarkan nama-nama (calon menteri) Presiden yang akan memilihnya. Syukur-syukur kalau Golkar ditambahi kursinya kabinet. Tidak ditambah ya monggo. Dikurangi ya wallahualam," ucap Priyo.
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, pembicaraan itu dilakukan beberapa hari lalu sebelum Ical ke luar negeri. Selain masalah reshuffle, kata Priyo, sejumlah hal menjadi pembicaraan, seperti berbagai permasalahan negara, perundang-undangan, dan kebangsaan.
"Di sela-sela itu ada pembicaraan yang bersifat spesifik mengenai kabinet. Mungkin Presiden punya rencana untuk merombak dan seterusnya," kata Priyo di kompleks DPR, Jakarta, Selasa (27/9/2011).
Priyo mengaku tak tahu apa saja yang dibicarakan mengenai reshuffle. Menurut dia, Ical menyampaikan, reshuffle sepenuhnya dikembalikan kepada Presiden. "Biarkan leluasa dengan kewenangan prerogatifnya. Presiden merombak, menggeser, mereposisi, mengganti apa pun adalah kewenangan beliau," katanya.
Ketika ditanya apakah ada nama pengganti menteri yang diajukan Ical kepada Presiden, Priyo menjawab, "Saya tidak mau menjawab pertanyaan itu karena biarkan nanti pada saatnya Presiden yang akan memutuskan."
Priyo menilai tiga menteri dari Golkar, yakni MS Hidayat (Menteri Perindustrian), Fadel Muhammad (Menteri Kelautan dan Perikanan), serta Agung Laksono (Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat) telah bekerja dengan baik. Namun, jika Presiden ingin mengganti, maka Golkar menghormati keputusan itu.
"Kita serahkan sepenuhnya dan dipastikan Golkar tidak ngotot mengusulkan ini harus masuk atau tidak masuk. Biarkan nama-nama (calon menteri) Presiden yang akan memilihnya. Syukur-syukur kalau Golkar ditambahi kursinya kabinet. Tidak ditambah ya monggo. Dikurangi ya wallahualam," ucap Priyo.
Source : kompas
0 komentar:
Post a Comment