Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam (kanan) didampingi Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen (kiri) Musaddeq Ishaq merilis foto pelaku bom bunuh diri Gereja Bethel Injil Sepenuh Solo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (27/9/2011). Setelah melakukan tes sidik jari, fisik dan DNA, pelaku dipastikan adalah Pino Damayanto alias Ahmad Urip alias Ahmad Yosepa alias Hayat yang juga merupakan salah satu DPO Polri. Dalam aksinya tersebut 14 jemaat gereja terluka sedangkan pelaku menjadi satu-satunya orang yang tewas.
Jakarta, Indonesia (News Today) - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo, Pino Damayanto alias Hayat, meledakkan sendiri bom rakitan yang dibawanya, Minggu (25/9/2011). Hal itu diketahui setelah di depan gerbang gereja tersebut, tim kepolisian menemukan serpihan sakelar pemicu ledakan.
"Barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian, ada serangkaian besi, satu baterai 9 volt dengan merk Alkaline. Selain itu juga ditemukan serpihan sakelar on off warna hitam, sementara bom itu diledakkan oleh yang bersangkutan," ujar Anton dalam jumpa pers di Gedung Humas Polri, Jakarta, Selasa (27/9/2011).
Selain barang-barang tersebut, Tim Gegana Polri juga menemukan mur ukuran kecil, paku berukuran 2,5 sentimeter, plakban hitam, dan potongan kabel berwarna abu-abu di depan gereja. Saat ini, kata Anton, tengah ditelusuri apakah Hayat merencanakan pengeboman itu seorang diri atau tergabung dalam kelompok tertentu.
"Polri sedang lakukan penyidikan dan pengembangan siapa otaknya, siapa pengendalinya, dan teman-temannya," ujar Anton.
Jakarta, Indonesia (News Today) - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo, Pino Damayanto alias Hayat, meledakkan sendiri bom rakitan yang dibawanya, Minggu (25/9/2011). Hal itu diketahui setelah di depan gerbang gereja tersebut, tim kepolisian menemukan serpihan sakelar pemicu ledakan.
"Barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian, ada serangkaian besi, satu baterai 9 volt dengan merk Alkaline. Selain itu juga ditemukan serpihan sakelar on off warna hitam, sementara bom itu diledakkan oleh yang bersangkutan," ujar Anton dalam jumpa pers di Gedung Humas Polri, Jakarta, Selasa (27/9/2011).
Selain barang-barang tersebut, Tim Gegana Polri juga menemukan mur ukuran kecil, paku berukuran 2,5 sentimeter, plakban hitam, dan potongan kabel berwarna abu-abu di depan gereja. Saat ini, kata Anton, tengah ditelusuri apakah Hayat merencanakan pengeboman itu seorang diri atau tergabung dalam kelompok tertentu.
"Polri sedang lakukan penyidikan dan pengembangan siapa otaknya, siapa pengendalinya, dan teman-temannya," ujar Anton.
Source : kompas
0 komentar:
Post a Comment