Friday, November 7, 2014

Satu Candi di Kompleks Prambanan Jadi Museum Gempa





Candi Apit Utara di kompleks candi Prambanan di jadikan museum pengingat kedasyatan gempa Yogya Mei 2006 lalu

Yogyakarta (News Today) - Gempa 6,5 skala richter yang menguncang DI Yogyakarta, selain merobohkan rumah warga, juga merusak banyak bangunan cagar budaya termasuk candi di Kompleks Prambanan. 

Setelah 8 tahun dilakukan penanganan dengan melakukan metode konsolidasi atau memperkuat struktur bangunan, kini candi yang terkenal dengan legenda Roro Jongrang itu sudah dapat dinikmati lagi. Termasuk bangunan candi terbesarnya, yakni Candi Siwa. 

Candi Siwa, merupakan bangunan terakhir yang selesai dikerjakan, dan hari ini, Rabu (5/11/2014) candi ini mulai dibuka kembali untuk wisatawan. "Dulu 2013 yang masuk dibatasi dan harus pakai helem karena belum sepenuhnya selesai. Sekarang sudah selesai dan dibuka kembali untuk wisatawan," ucap Kepala Seksi Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, Wahyu Astuti.

Mengingat peristiwa gempa bumi yang mengguncang DIY dan sekitarnya terbilang besar hingga merusak sebagian bangunan cagar budaya, termasuk Candi Prambanan. Maka ada satu bangunan candi di kompleks Prambanan yang susunan batunya disengaja tidak begitu rapi dibandingkan yang lainnya.

Candi yang lokasinya ada di sebelah utara Candi Siwa ini dijadikan sebagai museum, pengingat kedasyatan gempa bumi 2006. "Itu Candi Apit Utara, memang susuan batunya sedikit pritil-pritil (tersusun tidak rata). Itu dijadikan museum, pengingat gempa tahun 2006," ucap Wahyu. 

Meski terlihat susunannya tidak rata dan rapi, pengunjung tidak perlu takut karena dalam proses konsolidasi sela-sela batu telah direkatkan dengan injeksi. Memasukan perekat berbahan campuran pasir, kapur, dan zeolit. "Bahanya dari campuran alami. Tapi cukup kuat," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Candi Siwa di ini resmi dibuka untuk wisatawan. Pembukaan Candi Siwa ini secara simbolis dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan. 

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook