Wednesday, October 29, 2014

Di Jepang, Garmen Busana Kerja Harus Hemat Energi






(News Today) - Tekstil berbahan dasar polyester banyak digunakan sebagai garmen untuk pakaian seragam kerja. Bahan polyester ini dinilai memiliki ketahanan yang hampir serupa dengan tekstil berbahan wol. Layaknya tekstil katun, bahan ini pun tidak membuat pemakainya merasa kepanasan. 

PT Trisula Textiles Industries adalah salah satu produsen tekstil berbahan polyester dengan brand Bellini, Caterina, dan JOBB yang juga mengekspor produknya ke berbagai negara. Salah satu negara tujuan ekspor terbesar perseroan adalah Jepang. 

Menurut Assistant Manager DA & QA PT TTI, Deny Hadiana, warna-warna tekstil berbahan polyester yang digemari pasar Jepang adalah warna-warna dasar, seperti hitam, coklat, abu-abu, dan biru tua. Namun demikian, yang membedakan preferensi pasar Jepang adalah bahan pakaian seragam kerja harus hemat energi.

"Ke depan, untuk pengembangan ekspor kita lebih ke ladies item yang (sifat bahannya) ringan dan stretch. Untuk ekspor ke Jepang, yang hemat energi, yang mencucinya tidak perlu banyak air, minim air sehingga cepat kering," ujar Deny pada acara factory visit ke pabrik PT TTI di Cimahi, Jawa Barat, Selasa (28/10/2014). 

Bahkan, pasar Jepang juga mengajukan permintaan tekstil berbahan polyester untuk bahan seragam kerja yang bertekstur kokoh dan tidak mudah kusut. Tujuannya agar pemakainya tidak perlu repot-repot menyetrika. 

Di samping itu, untuk menjawab permintaan pasar ekspor, Deny mengaku pihaknya kini tengah mengembangkan bahan tekstil yang menyerupai dan memiliki tekstur sepertu wol atau wool touch polyester. Sebab, tekstil berbahan wol harganya cenderung mahal dan perawatannya pun sulit, sehingga banyak memberatkan konsumen. 

"Untuk ekspor, kami mulai mengembangkan polyester-based wool atau wool touch, karena perawatannya lebih mudah dan lebih murah. Kami juga mengembangkan bahan yang stretch, sehingga bahan itu juga mengedepankan kenyamanan, bukan hanya tahan lama," jelas Deny.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook