Thursday, September 6, 2012

Thoriq Tak Pernah Mau Shalat Bersama




Polisi sebar foto tersangka teroris M Thoriq (32).

Jakarta, Indonesia (News Today) - Terduga teroris, Muhamad Thorik (32), pemilik bahan-bahan peledak yang ditemukan di Tambora, Jakarta Barat, dikenal sebagai sosok yang tertutup. Dia tidak pernah mau bergabung dengan warga lain untuk shalat bersama.

Informasi itu didapat kepolisian setelah memeriksa keluarga Thorik di Polsek Metro Tambora pada Rabu (5/9/2012) malam.

"Dia ini orangnya eksklusif, tidak pernah mau shalat berjemaah dan tidak pernah mau jadi imam dan makmum," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (6/9/2012) siang.

Thorik juga aktif dalam kegiatan pengajian di luar lingkungan perumahannya. Namun, keluarga tidak pernah tahu kegiatan Thorik ini ternyata diduga terkait aksi kelompok teror.

Setiap kali ditanya akan ke mana, Thorik selalu menjawabnya dengan ketus bahwa itu bukan urusan keluarga.

"Bulan Juni-Juli 2012, dia (Thorik) suka pergi dari subuh sampai sore, pukul 05.00 WIB pergi, baru pulang pukul 17.00 WIB. Keluarga sempat tanya, tapi bilangnya, itu bukan urusan kamu," kata Rikwanto.

Sebelumnya diberitakan, sebuah benda yang diduga bom rakitan setengah jadi ditemukan di Jalan Teratai VII, RT 02 RW 04, Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pukul 14.30 WIB. Benda itu ditemukan di dalam rumah milik seorang nenek bernama Iyot (60).

Penemuan benda diduga bom rakitan itu bermula dari kecurigaan masyarakat sekitar melihat ada kepulan asap dari rumah yang juga ditinggali oleh putranya, Muhamad Thorik (32). Awalnya, warga menyangka ada kebakaran. Warga sekitar lalu mendatangi rumah tersebut dan mendapati benda itu yang diduga milik Thorik.

Saat warga mendekat, Thorik justru kabur dengan masih mengenakan sarungnya ke arah Jembatan Lima. Tim Gegana langsung mengamankan benda berbahaya itu untuk diteliti lebih lanjut. Di lokasi, aparat kepolisian juga menemukan lembaran pembuatan racun, detonator, bahan-bahan kimia yang diduga black powder, belerang, sejumlah paku, dan lima buah pipa paralon yang berisi paku di kamar Thorik. Belum diketahui pasti tujuan Thorik memiliki bahan-bahan peledak ini.

Thorik, menurut Kapolres Jakarta Barat Kombes Suntana, merupakan salah seorang warga yang masuk dalam pantauan kepolisian. Thorik juga disebutnya terlibat dalam kelompok radikal yang dipantau kepolisian. Warga pun kerap melihat rumah Thorik didatangi pria-pria berjanggut.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook