Wednesday, September 5, 2012

Suryadi: Ketum PBSI Berikutnya Tidak Harus dari TNI




Mantan Ketua Umum PBSI, Suryadi.

Jakarta, Indonesia (News Today) - Ketua Umum PB PBSI periode 1993-1997, Suryadi, mengingatkan, bulu tangkis Indonesia tidak akan mungkin maju jika pada pemilihan ketua umum dalam musyawarah nasional di Yogyakarta, 20-22 September 2012, diwarnai politik uang.

"Tanggung jawab besar ada pada setiap pengprov untuk menentukan masa depan bulu tangkis Indonesia. Karena itu, mereka harus melihat kepentingan yang lebih besar daripada sekadar menerima uang atau dijanjikan mendapatkan sesuatu dari salah satu calon yang maju," tutur Suryadi di Jakarta, Senin (3/9/2012).

Pensiunan TNI bintang tiga itu menambahkan, tantangan PBSI ke depan sangat berat. Karena itu, dibutuhkan pemimpin yang cakap, tegas, taktis, dan profesional.

"Tidak harus dari TNI. Siapa pun bisa menjadi ketua umum, yang penting kompeten dan sangat paham menjalankan organisasi. Para calon juga tidak perlu sungkan atau malu jika nanti harus bersaing dengan calon dari TNI atau Polri dalam munas. Yang dibutuhkan adalah orang yang bisa mengangkat kembali bulu tangkis Indonesia," papar Suryadi.

"Pemimpin yang baik adalah orang yang bisa melihat kondisi lingkungannya dengan baik. Dia mau melihat orang-orang yang dipimpinnya sehingga dia tahu benar kondisi sebenarnya," ungkap Suryadi.

Selain itu, pemimpin juga wajib mendengar kritik atau saran, baik dari lingkungan yang dipimpinnya maupun dari pihak luar yang menaruh perhatian. Kritik ini penting demi perbaikan.

"Pemimpin juga harus konsisten dan berkomitmen dengan ucapannya. Dia harus bisa mengucapkan keadilan. Yang tak kalah penting, pemimpin juga harus mau mencium hal yang baik atau yang buruk tentang lingkungannya," ujar Suryadi.

Mengenai prestasi bulu tangkis saat ini, Suryadi mengatakan sangat prihatin dan berharap ada pembelajaran untuk perbaikan. Karena itu, pengurus lama harus memaparkan pertanggungjawaban terhadap pencapaian dan kegagalannya.

"Ukuran berhasil atau tidak bisa dilihat dari pencapaian target dan program yang dicanangkan sebelumnya. Kegagalan di Olimpiade London 2012 tentu juga harus dipertanggungjawabkan karena untuk pertama kalinya Indonesia gagal meraih medali dan mempertahankan tradisi emas yang sudah berlangsung sejak 1992," kata Suryadi.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook