Wednesday, September 5, 2012

Sandeq Race Sepi Turis




Sandeq Race di Majene, Sulawesi Barat, Senin (3/9/2012).

Majene (News Today) - Sorak-sorai pengunjung memenuhi tepian Pantai Tanjung Batu, Majene, Sulawesi Barat. Lomba balap maraton sandeq atau biasa dikenal dengan sebutan Sandeq Race telah dimulai. Sandeq merupakan perahu layar tradisional dari kayu khas Mandar, suku asli Sulawesi Barat.

Balapan sandeq sudah ada sejak lama dan biasa diperlombakan saat perayaan 17 Agustus. Sejak tahun 1995, balap sandeq dibuat maraton. Bahkan, sampai tahun lalu, etape yang diperlombakan dimulai dari Mamuju sampai ke Losari, Makassar.

Hanya saja, ada yang berbeda dengan lomba tahun ini. Saat etape Majene dilaksanakan, Senin (3/9/2012), di antara kerumuman penonton, hanya sedikit wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Mayoritas penonton adalah warga setempat.

"Tahun lalu ada turis asingnya. Tahun ini sepertinya tidak ada. Kalau tahun-tahun sebelumnya juga ada turis asing," tutur Aksad, salah satu peserta Sandeq Race dari Majene, kepada Kompas.com, Senin (9/3/2012).

Ia mengungkapkan Sandeq Race selama beberapa tahun belakangan memang dikelola oleh pihak asing dari Jerman. Namun, sejak tahun ini, Sandeq Race dikelola oleh Pemerintah Provinsi.

Salah satu perahu yang dikelola Aksad merupakan perahu yang dikirim ke Perancis untuk mewakili Asia dalam lomba perahu tradisional pada Juli 2012. Ia berserta tim terjun langsung mengemudikan sandeq tersebut dan mendapat animo besar dari orang-orang yang hadir pada saat itu.

"Sampai sekarang, perahu itu masih ada di Perancis," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Nuradhy, penduduk setempat yang setiap tahun setia menonton Sandeq Race sejak 10 tahun lalu. Ia menuturkan tahun lalu, ia sempat bertemu rombongan turis asing yang datang khusus untuk melihat Sandeq Race.

"Sekarang, dari tadi saya lihat tidak ada turis asing," katanya.

Menurut Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Sulawesi Barat, Maddareski, Majene memiliki banyak potensi obyek wisata, di antaranya Sandeq Race yang sudah mendunia. Sandeq sendiri, lanjutnya, sudah terekspos ke luar negeri, tetapi saat pelaksanaan Sandeq Race di Pantai Majene tersebut, tidak ada wisatawan asing yang datang.

"Kami ingin Majene dikunjungi banyak turis. Apalagi melalui Sandeq Race, bisa didatangi banyak turis mancanegara. Padahal sandeq sudah dibawa sampai ke Perancis untuk mewakili Asia dalam lomba perahu tradisional," jelasnya.

Ia mengharapkan turis asing di Makassar, Sulawesi Selatan, yang datang dari Bali bisa mengunjungi Majene melalui bantuan para biro perjalanan wisata. Menurutnya, selama ini perjalanan wisata turis asing dari Bali ke Makassar lalu ke daerah Tator. Sampai di Tator, lanjutnya, turis langsung kembali ke Bali.

"Turis mancanegara dan turis lokal tidak ada masuk ke Majene. Perjalanan wisata jangan sampai di Tator, tetapi menyeberang ke Majene dalam waktu tertentu terutama saat Sandeq Race," ungkapnya.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook