(News Today) - Misteri teka-teki tewasnya Pemimpin DI/TII Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) terungkap. Selama ini, hampir 50 tahun informasi seputar Kartosoewirjo tertutup. Bagaimana dia dieksekusi dan di mana dia dikuburkan selalu menjadi pertanyaan.
Informasi di berbagai literatur menyebutkan bahwa Kartosoewirjo ditangkap Batalion Kujang II Siliwangi pada 4 Juni 1962 di kawasan Gunung Sangkar dan Gunung Geber.
Tapi kini, dalam 81 foto yang termuat dalam buku yang dirilis Fadli Zon, berjudul 'Hari Terakhir Kartosoewirjo' terungkap detik-detik menjelang eksekusi, yang disebut TNI sebagai pemberontak.
Buku itu akan diluncurkan Fadli Zon pagi ini, Rabu (5/9/2012) pukul 10.00 WIB di Galeri Cipta, TIM, Cikini, Jakpus. Dalam peluncuran buku itu akan hadir sejumlah tokoh dan sejarawan, serta keluarga Kartosoewirjo.
Dalam buku setebal 90 halaman dengan sampul hijau itu Fadli menuturkan bagaimana dia mendapatkan foto-foto eksekusi mati Kartosoewirjo yang bercita-cita mendirikan negara Islam di Indonesia. Dalam buku itu terpampang proses eksekusi Kartosoewirjo.
"Buku ini ditulis dengan tujuan utama mengangkat sebuah fakta sejarah penting dalam perjalanan hidup Sekarmadji Maridjan Kartosowirjo. Inilah detik-detik akhir kehidupan Kartosoewirjo yang dieksekusi mati pada 12 September 1962," jelas Fadli dalam bukunya.
Berbagai macam buku soal Kartosoewirjo, yang pernah dianggap Imam Mahdi dan satria piningit oleh pengikutnya begitu banyak. Tapi tidak seperti buku yang diluncurkan Fadli, yang jelas berbicara lewat gambar.
"Tepatnya 7 Agustus 2010 saya mendapatkan koleksi foto-foto tersebut. Setelah saya selesai acara Java Auction (lelang benda-benda filateli dan numismatik) di Hotel Redtop, ada seorang kolektor yang menawarkan koleksi foto Kartosoewirjo. Koleksi foto ini adalah artefak sejarah yang penting," tulis Fadli.
Tapi Fadli mengaku tidak tahu asal muasal foto ini. Dia hanya menyebut foto proses eksekusi Kartosoewirjo ini belum pernah dipublikasikan dan satu-satunya di dunia.
Kartosoewirjo merupakan pemimpin besar NII. Dia memproklamirkan berdirinya NII, pada akhir 1950-an. Hingga kemudian pada 1962, melalui operasi pagar betis TNI, Kartosoewirjo yang melakukan perlawanan di kawasan Garut dibekuk.
Informasi di berbagai literatur menyebutkan bahwa Kartosoewirjo ditangkap Batalion Kujang II Siliwangi pada 4 Juni 1962 di kawasan Gunung Sangkar dan Gunung Geber.
Tapi kini, dalam 81 foto yang termuat dalam buku yang dirilis Fadli Zon, berjudul 'Hari Terakhir Kartosoewirjo' terungkap detik-detik menjelang eksekusi, yang disebut TNI sebagai pemberontak.
Buku itu akan diluncurkan Fadli Zon pagi ini, Rabu (5/9/2012) pukul 10.00 WIB di Galeri Cipta, TIM, Cikini, Jakpus. Dalam peluncuran buku itu akan hadir sejumlah tokoh dan sejarawan, serta keluarga Kartosoewirjo.
Dalam buku setebal 90 halaman dengan sampul hijau itu Fadli menuturkan bagaimana dia mendapatkan foto-foto eksekusi mati Kartosoewirjo yang bercita-cita mendirikan negara Islam di Indonesia. Dalam buku itu terpampang proses eksekusi Kartosoewirjo.
"Buku ini ditulis dengan tujuan utama mengangkat sebuah fakta sejarah penting dalam perjalanan hidup Sekarmadji Maridjan Kartosowirjo. Inilah detik-detik akhir kehidupan Kartosoewirjo yang dieksekusi mati pada 12 September 1962," jelas Fadli dalam bukunya.
Berbagai macam buku soal Kartosoewirjo, yang pernah dianggap Imam Mahdi dan satria piningit oleh pengikutnya begitu banyak. Tapi tidak seperti buku yang diluncurkan Fadli, yang jelas berbicara lewat gambar.
"Tepatnya 7 Agustus 2010 saya mendapatkan koleksi foto-foto tersebut. Setelah saya selesai acara Java Auction (lelang benda-benda filateli dan numismatik) di Hotel Redtop, ada seorang kolektor yang menawarkan koleksi foto Kartosoewirjo. Koleksi foto ini adalah artefak sejarah yang penting," tulis Fadli.
Tapi Fadli mengaku tidak tahu asal muasal foto ini. Dia hanya menyebut foto proses eksekusi Kartosoewirjo ini belum pernah dipublikasikan dan satu-satunya di dunia.
Kartosoewirjo merupakan pemimpin besar NII. Dia memproklamirkan berdirinya NII, pada akhir 1950-an. Hingga kemudian pada 1962, melalui operasi pagar betis TNI, Kartosoewirjo yang melakukan perlawanan di kawasan Garut dibekuk.
Source : Detik
0 komentar:
Post a Comment