Jakarta, Indonesia (News Today) - Pulau Ubi di gugusan Kepulauan Seribu menjadi saksi proses eksekusi Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Imam DI/TII yang memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia itu dieksekusi regu tembak dari TNI pada 12 September 1962.
Seperti dikutip dari buku Fadli Zon berjudul 'Hari Terakhir Kartosoewirjo', Rabu (5/9/2012) dalam 81 foto yang dilampirkan dalam buku itu, terpapar proses awal eksekusi hingga penguburan. Ada 5 peluru bersarang di dada kiri Kartosoewirjo.
Usai eksekusi, jenazah Kartosoewirjo pun kemudian diperiksa tim dokter untuk memastikan bahwa pria yang lahir di Cepu, Jateng, itu tewas.
"Usai pemeriksaan, jenazah dimandikan dengan air laut, dikafani dan disalatkan," tulis Fadli Zon yang juga Waketum Gerindra dalam bukunya.
Jenazah Kartosoewirjo diangkat dengan sebuah tandu dan dibawa ke pinggir laut untuk dimandikan. Kemudian, jasad Kartosoewirjo dikafani dan disalatkan.
"Dari sekian banyak orang yang hadir, hanya empat petugas yang ikut mensalatkan. Setelah itu jenazah Kartosoewirjo dikuburkan," tulis Fadli yang juga pengajar Sejarah UI ini.
Seperti dikutip dari buku Fadli Zon berjudul 'Hari Terakhir Kartosoewirjo', Rabu (5/9/2012) dalam 81 foto yang dilampirkan dalam buku itu, terpapar proses awal eksekusi hingga penguburan. Ada 5 peluru bersarang di dada kiri Kartosoewirjo.
Usai eksekusi, jenazah Kartosoewirjo pun kemudian diperiksa tim dokter untuk memastikan bahwa pria yang lahir di Cepu, Jateng, itu tewas.
"Usai pemeriksaan, jenazah dimandikan dengan air laut, dikafani dan disalatkan," tulis Fadli Zon yang juga Waketum Gerindra dalam bukunya.
Jenazah Kartosoewirjo diangkat dengan sebuah tandu dan dibawa ke pinggir laut untuk dimandikan. Kemudian, jasad Kartosoewirjo dikafani dan disalatkan.
"Dari sekian banyak orang yang hadir, hanya empat petugas yang ikut mensalatkan. Setelah itu jenazah Kartosoewirjo dikuburkan," tulis Fadli yang juga pengajar Sejarah UI ini.
Source : Detik
0 komentar:
Post a Comment