Thursday, August 2, 2012

Cita-citanya Jadi Dokter Kini Tinggal "Puing-puing"




Anak-anak pencari paku di tempat kebakaran Tambora, Jakarta Barat, Minggu (29/7/2012). Anak-anak pencari paku ini menjual paku dengan harga Rp 2000 per kilonya.

Jakarta, Indonesia (News Today) - Usianya kini masih sekitar delapan tahun, ia bercita-cita menjadi seorang dokter. Jika kelak cita-citanya terwujud, dia akan membawa serta ayah dan bundanya untuk naik haji. "Tapi entah, harus aku mulai dari mana impianku itu. Karena yang sekarang kuketahui hanyalah sebuah langkah kecil ke depan, tapi bukan untuk sekolah melainkan mencari nafkah," kata Arif (8), warga Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

"Kemarin sempet sekolah cuma sampai kelas satu SD, sekarang sudah nggak ngelanjutin," ujar Arif ketika sedang memunguti paku-paku di antara puing-puing sisa kebakaran di Tambora, Jakarta Barat, Minggu lalu. Keadaan ekonomi terpaksa membuatnya menuntut ilmu.

Tanpa malu Arif menyisir tiap sudut rumah yang sudah terbakar, dia berharap dapat menemukan paku. "Nanti pakunya dijual kiloan, per kilo itu 2000 rupiah," katanya.

Meski harus merasakan panasnya arang dan hidung dipenuhi debu, itu tidak memadamkan tekad Arif mencari puing-puing kehidupan. Apakah wajib belajar 12 tahun hanyalah sebuah slogan?

Sebagaimana diberitakan Kompas.com sebelumnya, kebakaran hebat melanda kawasan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (28/7/2012). Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat menurunkan 44 mobil pemadam kebakaran ke kawasan permukiman padat penduduk tersebut.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, dua orang bocah tewas, sementara satu orang petugas pemadam kebakaran sempat pingsan saat memadamkan api.

Kedua jasad bocah malang itu kini berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Jasad Rama (3) dan Andin Lestari (4) ditemukan sudah hangus di dalam puing rumah.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook