Suasana gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (22/5/2009). Jakarta, Indonesia (News Today) - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diharapkan menjadi lebih baik setelah menginjak usia ke-67 tahun, Rabu ( 29/8/2012 ). Seluruh anggota hingga pimpinan Dewan diminta melakukan introspeksi diri terkait berbagai kritikan publik atas kinerja DPR selama ini.
Harapan itu disampaikan sejumlah anggota Dewan di sela-sela rapat paripurna di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/8/2012).
Ketua Badan Kehormatan DPR M Prakosa mengatakan, selain terkait kasus korupsi, selama ini DPR terus disoroti perihal penggunaan anggaran yang berlebihan, kunjungan kerja ke luar negeri, rendahnya kehadiran di rapat paripurna maupun komisi, rendahnya produk legislasi yang dihasikan, hingga masalah remeh-temeh kerumahtanggaan DPR yang dinilai melukai masyarakat.
Dewan, kata Prakosa, harus menerima semua kritikan publik itu untuk perbaikan kedepan. "Tapi tentu tidak semuanya buruk," kata Prakosa.
Harapan sama disampaikan Wakil Ketua BK Siswono Yudhohusodo. "Ulang tahun ini harus dijadikan momentum untuk melakukan introspeksi dan memperbaiki diri," kata Siswono.
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat Saan Mustofa mengaku miris melihat hasil survei maupun komentar publik terhadap DPR. Hasil jajak pendapat beberapa lembaga survei, citra DPR terpuruk. Penyebab utamanya yakni kasus korupsi yang menjerat politisi.
Saat mengaku, akibat pemberitaan miring mengenai DPR, dia kerap mendapat pertanyaan dari konstituen ketika datang ke daerah pemilihan. Pertanyaan paling banyak yakni terkait kasus korupsi. Namun, menurut Saan, pertanyaan itu menjadi kesempatan baik untuk menjelaskan pemberitaan yang tidak benar.
"Kalau kita sering datang ke dapil, minimal tudingan dapat ditepis dengan komunikasi ke konstituen," kata politisi dari dapil Jawa Barat itu.
Harapan itu disampaikan sejumlah anggota Dewan di sela-sela rapat paripurna di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/8/2012).
Ketua Badan Kehormatan DPR M Prakosa mengatakan, selain terkait kasus korupsi, selama ini DPR terus disoroti perihal penggunaan anggaran yang berlebihan, kunjungan kerja ke luar negeri, rendahnya kehadiran di rapat paripurna maupun komisi, rendahnya produk legislasi yang dihasikan, hingga masalah remeh-temeh kerumahtanggaan DPR yang dinilai melukai masyarakat.
Dewan, kata Prakosa, harus menerima semua kritikan publik itu untuk perbaikan kedepan. "Tapi tentu tidak semuanya buruk," kata Prakosa.
Harapan sama disampaikan Wakil Ketua BK Siswono Yudhohusodo. "Ulang tahun ini harus dijadikan momentum untuk melakukan introspeksi dan memperbaiki diri," kata Siswono.
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat Saan Mustofa mengaku miris melihat hasil survei maupun komentar publik terhadap DPR. Hasil jajak pendapat beberapa lembaga survei, citra DPR terpuruk. Penyebab utamanya yakni kasus korupsi yang menjerat politisi.
Saat mengaku, akibat pemberitaan miring mengenai DPR, dia kerap mendapat pertanyaan dari konstituen ketika datang ke daerah pemilihan. Pertanyaan paling banyak yakni terkait kasus korupsi. Namun, menurut Saan, pertanyaan itu menjadi kesempatan baik untuk menjelaskan pemberitaan yang tidak benar.
"Kalau kita sering datang ke dapil, minimal tudingan dapat ditepis dengan komunikasi ke konstituen," kata politisi dari dapil Jawa Barat itu.
Source : kompas
0 komentar:
Post a Comment