Ismail (39), seorang tunanetra sedang memencet tombol handpone untuk mengisikan pulsa kepada pelanggannya. Sinjai (News Today) - Ismail (39), seorang tunanetra sukses dalam membuka usaha penjualan pulsa. Kendati kondisi kedua bola matanya tidak dapat melihat, namun usaha yang ditekuni pria yang bermukim di Desa Batu, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan itu kini dapat membangun rumah serta kios sederhananya.
Ditemui di kios yang diberi nama "Mutiara Alam", Ismail yang awalnya pedagang bahan campuran di rumah orang tuanya banting setir menjadi penjual pulsa, dikarenakan keuntungan yang didapat dari penjual bahan campuran tidak begitu menguntungkan. Dengan bermodal telepon genggam bekas pemberian saudaranya, Ismail membuka usaha penjual pulsa.
Dari modal nekat dan percaya diri itulah, Ismail memberanikan diri dengan meminta kepada seorang sepupunya bernama Andi Ita untuk diajarkan berjualan pulsa khususnya pulsa elektrik yang mengenakan ponsel. Hanya butuh satu bulan, Ismail dapat menguasai seluruh tombol-tombol yang ada ponsel. Dari situlah, Ismail yang bermodal Rp.1.000.000 akhirnya dapat menjual pulsa elektrik.
"Modal awalku seratus ribu rupiah khusus menjual pulsa elektrik, perputarannya cepat dan menguntungkan saya akhirnya memutuskan untuk berhenti berjualan bahan campuran," kata Ismail, Rabu (04/04/2012).
Ismail melanjutkan, untuk soal hitung menghitung uang hasil jualannya, terkadang ia masih membutuhkan bantuan saudara atau orang tuanya. Setelah berjalan empat tahun dengan keuntungan yang didapat Ismail bisa mencapai Rp.2.000.000 lebih perbulannya itu, akhirnya Ismail membangun rumah yang disertai kios. Karena usahanya cukup berhasil, Ismail kemudian menambah jualannya dengan menjual berbagai macam produk pulsa voucher dan nomor ponsel.
Selama menjalani usahanya itu, Ismail mengaku tidak pernah melakukan kesalahan dalam mengirimkan pulsa ke nomor pelanggannya. Semua yang dituju selalu berhasil dan tidak pernah mendapat keluhan dari pelanggannya.
Ditemui di kios yang diberi nama "Mutiara Alam", Ismail yang awalnya pedagang bahan campuran di rumah orang tuanya banting setir menjadi penjual pulsa, dikarenakan keuntungan yang didapat dari penjual bahan campuran tidak begitu menguntungkan. Dengan bermodal telepon genggam bekas pemberian saudaranya, Ismail membuka usaha penjual pulsa.
Dari modal nekat dan percaya diri itulah, Ismail memberanikan diri dengan meminta kepada seorang sepupunya bernama Andi Ita untuk diajarkan berjualan pulsa khususnya pulsa elektrik yang mengenakan ponsel. Hanya butuh satu bulan, Ismail dapat menguasai seluruh tombol-tombol yang ada ponsel. Dari situlah, Ismail yang bermodal Rp.1.000.000 akhirnya dapat menjual pulsa elektrik.
"Modal awalku seratus ribu rupiah khusus menjual pulsa elektrik, perputarannya cepat dan menguntungkan saya akhirnya memutuskan untuk berhenti berjualan bahan campuran," kata Ismail, Rabu (04/04/2012).
Ismail melanjutkan, untuk soal hitung menghitung uang hasil jualannya, terkadang ia masih membutuhkan bantuan saudara atau orang tuanya. Setelah berjalan empat tahun dengan keuntungan yang didapat Ismail bisa mencapai Rp.2.000.000 lebih perbulannya itu, akhirnya Ismail membangun rumah yang disertai kios. Karena usahanya cukup berhasil, Ismail kemudian menambah jualannya dengan menjual berbagai macam produk pulsa voucher dan nomor ponsel.
Selama menjalani usahanya itu, Ismail mengaku tidak pernah melakukan kesalahan dalam mengirimkan pulsa ke nomor pelanggannya. Semua yang dituju selalu berhasil dan tidak pernah mendapat keluhan dari pelanggannya.
Source : kompas







0 komentar:
Post a Comment