Tuesday, January 4, 2011

Gerbong KA Gajayana Seruduk Tiga Rumah, Seorang Bocah Tewas




Malang, Indonesia (News Today) - Empat rangkaian gerbong KA Gajayana menghantam tiga rumah penduduk berada di Jalan Peltu Sujono, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Selasa (4/1/2011). Kejadian ini juga mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Korban adalah M. Nur Rosid (2,5), putra dari Misno (56), warga yang rumahnya diseruduk gerbong kereta api bisnis dan eksekutif tujuan Malang-Jakarta ini. Korban tewas akibat tertimpa tembok rumah yang roboh.

Menurut keterangan yang dihimpun detiksurabaya.com, KA Gajayana yang berangkat dari Jakarta tiba di Stasiun Besar Malang Selasa siang. Untuk persiapan berangkat kembali menuju Jakarta. Rangkaian KA berjumlah sembilan gerbong dibawah ke jalur aman. Lokomotif dilepas bersama sembilan gerbong yang dipisah menjadi dua.

Lima gerbong dalam satu rangkaian dan empat gerbong dibagian belakang juga dipisahkan. Tak lama kemudian empat gerbong terdiri dari satu gerbong genset dengan tiga gerbong penumpang berjalan sendiri mengarah ke selatan atau Stasiun Kotalama.

Mengetahui empat gerbong berjalan sendiri, petugas Stasiun Besar Malang berusaha memindahkan ke jalur lain. Usaha itu gagal hingga rangkaian sampai di Stasiun
Kotalama berjarak sekitar 2,5 kilometer.Karena jalur utama akan digunakan KA ekonomi dari arah Blitar, empat rangkaian ini dialihkan ke jalur aman atau sepur box.

Rangkaian KA itu terus berjalan hingga menghantam tembok pembatas jalur dan menyapu tiga rumah yang berada di belakang tembok berjarak sekitar 200 meter."Niat kami agar kereta berhenti, ternyata rangkaian jalan terus," terang Achmad Sayuti petugas rumah sinyal berdinas tak jauh dari tempat kejadian.

Rumah Misno berada di ujung paling utara langsung dihantam gerbong genset ,hingga merobohkan separuh bagian rumahnya. M. Nur Rosid sendiri saat kejadian tengah tertidur pulas bersama Johan (10) serta Rizki (3), kakak kandungnya. Dua rumah lain dihantam rangkaian gerbong Gajayana adalah milik Jamil (56) dan Sutrisno (40).

Teriakan warga melihat gerbong berjalan mengarah ke rumah korban, langsung membuat Johan terbangun. Secara spontan Johan hanya bisa meraih Rizki keluar rumah. Sementara Rosid masih tertinggal di tempat tidur. "Korban tertimpa tembok, saat tidur di dalam kamar," ungkap Sayuti.

Terpisah Wakil Kepala Stasiun Besar Malang Irfan Karsidi mengaku, sangat memungkinkan kereta berjalan sendiri hingga tempat kejadian. Karena secara geografis Stasiun Besar Malang berada lebih tinggi dari Stasiun Kotalama.

"Di sini (kotalama,red) lebih rendah dari Stasiun Besar Malang. Kami mengetahui rangkaian itu berjalan sendiri, makanya saat tiba disini (kotalama,red) dialihkan ke jalur aman," akunya.

Sampai kini proses evakuasi belum dilakukan, karena petugas terkendala alat. Upaya lain menunggu datangnya KA Kumbokarmo untuk mengevakuasi gerbong naas tersebut. "Kita tunggu KA Kumbokarmo dari Solo, kemungkinan dini hari nanti datangnya," tegas Irfan.

Source : detik

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook