Mayat tak dikenal ditemukan di pinggir kali. Warga penasaran dengan identitasnya karena tidak ada satupun yang mengenalinya.
Sumenep, Indonesia (News Today) - Sesosok mayat laki-laki paruh baya tanpa identitas ditemukan dalam keadaan penuh luka sayatan di sekujur tubuhnya di dekat kali di Desa Pordapor, Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep, Jawa Timur, Minggu (19/2/2012).
Mayat berciri-ciri kulit sawo matang, rambut tipis bergelombang, mengenakan celana warna biru dan kaus berwarna abu-abu. Pertama kali mayat tersebut ditemukan, saat segerombolan anak-anak usia sekolah dasar hendak mandi ke sungai. Sebelum sampai di sungai, tiba-tiba mereka melihat mayat dalam keadaan setengah telungkup.
Mereka ketakutan dan lantas memberi kabar ke rumah terdekat dari lokasi ditemukannya mayat tersebut. Astemo, warga sekitar yang mendengar kabar tersebut, bersama warga lainnya langsung menuju lokasi. Setibanya di lokasi, Astemo enggan menyentuh mayat tersebut. "Saya tidak berani karena seluruh badannya penuh sayatan dan penuh dengan darah," katanya.
Menurut Astemo, tak satupun warga yang mengenali identitasnya. "Itu bukan orang desa kami dan wajahnya asing bagi kami sehingga kami tidak berani menyentuhnya, " ujarnya. Kemungkinan mayat tersebut warga dari luar Kecamatan Guluk-guluk.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek setempat. Beberapa menit kemudian, anggota Polsek Guluk-guluk langsung memasang garis polis. Selang beberapa menit kemudian, anggota tim identifikasi Polres Sumenep melakukan olah tempat kejadian perkara. Tidak ada satupun dari anggota kepolisian yang bersedia untuk dimintai keterangan. Hanya mereka menyebutkan bahwa korban akan diotopsi ke Rumah Sakit Muhammad Anwar Sumenep.
Sumenep, Indonesia (News Today) - Sesosok mayat laki-laki paruh baya tanpa identitas ditemukan dalam keadaan penuh luka sayatan di sekujur tubuhnya di dekat kali di Desa Pordapor, Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep, Jawa Timur, Minggu (19/2/2012).
Mayat berciri-ciri kulit sawo matang, rambut tipis bergelombang, mengenakan celana warna biru dan kaus berwarna abu-abu. Pertama kali mayat tersebut ditemukan, saat segerombolan anak-anak usia sekolah dasar hendak mandi ke sungai. Sebelum sampai di sungai, tiba-tiba mereka melihat mayat dalam keadaan setengah telungkup.
Mereka ketakutan dan lantas memberi kabar ke rumah terdekat dari lokasi ditemukannya mayat tersebut. Astemo, warga sekitar yang mendengar kabar tersebut, bersama warga lainnya langsung menuju lokasi. Setibanya di lokasi, Astemo enggan menyentuh mayat tersebut. "Saya tidak berani karena seluruh badannya penuh sayatan dan penuh dengan darah," katanya.
Menurut Astemo, tak satupun warga yang mengenali identitasnya. "Itu bukan orang desa kami dan wajahnya asing bagi kami sehingga kami tidak berani menyentuhnya, " ujarnya. Kemungkinan mayat tersebut warga dari luar Kecamatan Guluk-guluk.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek setempat. Beberapa menit kemudian, anggota Polsek Guluk-guluk langsung memasang garis polis. Selang beberapa menit kemudian, anggota tim identifikasi Polres Sumenep melakukan olah tempat kejadian perkara. Tidak ada satupun dari anggota kepolisian yang bersedia untuk dimintai keterangan. Hanya mereka menyebutkan bahwa korban akan diotopsi ke Rumah Sakit Muhammad Anwar Sumenep.
Source : kompas
0 komentar:
Post a Comment