Bencana puting beliung yang melanda beberapa pulau di Kepulauan Seribu, Rabu (25/1/2012), menyisakan kerusakan pemukiman penduduk. Sisa-sisa kerusakan masih tampak hingga Minggu (5/2/2012).
Jakarta, Indonesia (News Today) - Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta yang tinggal menghitung waktu biasanya dimanfaatkan dengan baik oleh masing-masing calon. Lazimnya, pada pemilihan sebelumnya, para calon melakukan segala daya dan upaya untuk mendapatkan simpati pemilihnya, termasuk beramai -ramai mendatangi korban bencana dan berusaha agar aktivitas itu disorot media.
Namun, setelah 10 hari pascabencana angin puting beliung di Kepulauan Seribu yang mengakibatkan ratusan rumah rusak dan puluhan orang luka-luka, masyarakatnya mengaku belum ada satu pun tokoh yang menjenguk mereka. "Tumben nih kalau begini-gini nggak ada yang datang, padahal kan kantong suaranya kebanyakan di sini," canda Ahmad Yani (47), salah seorang warga RW 2, Kelurahan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu kepada Kompas.com, Minggu (5/2/2012).
Kondisi Kepulauan Seribu, Minggu (5/2/2012), setelah dilanda angin puting beliung pada 25 Januari lalu.
Pria yang biasa dipanggil Yani tersebut merupakan salah satu korban terjangan angin yang melanda, Rabu (25/2/2012) siang lalu. Genting rumahnya ikut terbawa angin sehingga untuk sementara waktu, ia terpaksa menutup atap rumahnya dengan terpal seadanya. Hal serupa juga dikatakan Murtala (33), warga Pulau Kelapa yang rumahnya rata dengan tanah.
"Padahal waktunya tepat buat kampanye, tapi nggak ada mas, kita di sini ngerjain semuanya sendiri, palingan kemarin baru dibantu sembako, cuma nggak tau lah itu dari siapa," ujarnya.
Berdasarkan data dari kantor Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, tercatat beberapa partai politik memberikan sumbangan, yaitu Partai Demokrat, PKS dan Gerindra. Sementara pihak lainnya merupakan perusahaan swasta, instansi pemerintah dan individu.
Sebagai korban bencana alam, warga berharap mendapatkan perhatian dari pemimpinnya. "Nggak cuma gubernur atau calon gubernur aja yang harusnya dateng, tapi DPR, atau DPRD, mana ada yang ke sini," keluh Yani.
Sebelumnya diberitakan angin puting beliung memporak porandakan pemukiman di pesisir barat Pulau Kelapa dan Pulau Harapan. Menurut data kecamatan Kepulauan Seribu Utara, di Pulau Kelapa sendiri terdapat 149 rumah dalam kondisi rusak ringan, 106 mengalami rusak, sementara rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 280. Dalam peristiwa itu lebih dari 42 penduduk terluka.
Namun, setelah 10 hari pascabencana angin puting beliung di Kepulauan Seribu yang mengakibatkan ratusan rumah rusak dan puluhan orang luka-luka, masyarakatnya mengaku belum ada satu pun tokoh yang menjenguk mereka. "Tumben nih kalau begini-gini nggak ada yang datang, padahal kan kantong suaranya kebanyakan di sini," canda Ahmad Yani (47), salah seorang warga RW 2, Kelurahan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu kepada Kompas.com, Minggu (5/2/2012).
Kondisi Kepulauan Seribu, Minggu (5/2/2012), setelah dilanda angin puting beliung pada 25 Januari lalu.
Pria yang biasa dipanggil Yani tersebut merupakan salah satu korban terjangan angin yang melanda, Rabu (25/2/2012) siang lalu. Genting rumahnya ikut terbawa angin sehingga untuk sementara waktu, ia terpaksa menutup atap rumahnya dengan terpal seadanya. Hal serupa juga dikatakan Murtala (33), warga Pulau Kelapa yang rumahnya rata dengan tanah.
"Padahal waktunya tepat buat kampanye, tapi nggak ada mas, kita di sini ngerjain semuanya sendiri, palingan kemarin baru dibantu sembako, cuma nggak tau lah itu dari siapa," ujarnya.
Berdasarkan data dari kantor Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, tercatat beberapa partai politik memberikan sumbangan, yaitu Partai Demokrat, PKS dan Gerindra. Sementara pihak lainnya merupakan perusahaan swasta, instansi pemerintah dan individu.
Sebagai korban bencana alam, warga berharap mendapatkan perhatian dari pemimpinnya. "Nggak cuma gubernur atau calon gubernur aja yang harusnya dateng, tapi DPR, atau DPRD, mana ada yang ke sini," keluh Yani.
Sebelumnya diberitakan angin puting beliung memporak porandakan pemukiman di pesisir barat Pulau Kelapa dan Pulau Harapan. Menurut data kecamatan Kepulauan Seribu Utara, di Pulau Kelapa sendiri terdapat 149 rumah dalam kondisi rusak ringan, 106 mengalami rusak, sementara rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 280. Dalam peristiwa itu lebih dari 42 penduduk terluka.
Source : kompas
0 komentar:
Post a Comment