Sunday, February 12, 2012

Tentara Lebanon Dikerahkan di Perbatasan Suriah




Pejuang anti-Pemerintah Suriah berlari menghindari desingan peluru ketika terjadi kontak senjata dengan pasukan pemerintah di Idlib, Suriah, Rabu (8/2). Pejabat Uni Eropa mengatakan, UE akan menerapkan sanksi lebih keras untuk Suriah, saat Rusia berusaha memecahkan kebuntuan dialog antara wakil presiden dan kelompok oposisi untuk meredakan kekerasan. Aktivis hak asasi manusia mengatakan, sedikitnya 50 orang tewas dalam serangan terakhir pasukan pemerintah ke kota Homs.

Tripoli (News Today) - Tentara Lebanon memperkuat kehadirannya di utara Wadi Khaled, yang berbatasan dengan Suriah dekat provinsi yang sedang bergolak, Homs, Kamis (9/2/2012) malam, kata para pejabat dan penduduk setempat.

"Satu unit tentara terlihat telah dikerahkan di sebuah pangkalan di Wadi Khaled, kemudian mulai melakukan patroli di desa-desa dan kota-kota di wilayah itu," kata seorang pejabat lokal di Muqaybleh yang tak bersedia disebut namanya. Seorang pejabat lain di Kneysseh, yang terletak di daerah yang sama, mengatakan, pasukan itu terlihat dikerahkan di tiga desa di sepanjang perbatasan—Kneysseh, Hnayder, dan Qarha.

Sejumlah warga setempat mengatakan, tentara juga memeriksa mobil-mobil dan mengecek identitas di pos pemeriksaan utama yang terletak di pintu masuk Wadi Khaled, wilayah miskin di ujung utara Lebanon. Seorang juru bicara tentara Lebanon tidak dapat segera bisa dihubungi untuk dimintakan komentarnya.

Tentara Suriah dalam beberapa bulan terakhir telah memasang ranjau di perbatasan dengan Wadi Khaled untuk mencegah penyelundupan melalui penyeberangan ilegal dan Lebanon menjadi tempat yang aman bagi oposisi.

Seorang pria Suriah mengalami luka serius, Kamis, setelah menginjak ranjau saat dia mencoba untuk menyeberang ke Lebanon, kata para pejabat. Pria 26 tahun itu kehilangan satu kakinya, dan sedang dirawat di rumah sakit di wilayah Lebanon utara, Akkar.

Sekitar 6.400 warga Suriah telah mencari perlindungan di Lebanon, kebanyakan dari mereka di Wadi Khaled, sejak pecahnya pemberontakan hampir setahun lalu yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap rezim Bashar al-Assad.

Tindakan brutal Pemerintah Suriah untuk meredakan pemberontakan telah menewaskan lebih dari 6.000 orang, kata kelompok hak asasi. Pusat kota Homs telah menjadi titik pusat pemberontakan. Sedikitnya 400 orang tewas dalam serangan enam hari terakhir yang dilakukan pasukan rezim Bashar.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook