Tuesday, February 21, 2012

LSI: Politik Indonesia Cenderung Memburuk




Burhanuddin Muhtadi

Jakarta, Indonesia (News Today) - Peneliti senior Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) selama 1-12 Februari 2012, secara umum menunjukkan kondisi politik nasional mengalami keterpurukan.

Dalam survei itu, responden diminta pendapatnya mengenai kondisi politik di Tanah Air. LSI mencatat, hanya 20,9 persen responden yang menyatakan situasi perpolitikan Indonesia berada dalam kondisi baik, adapun 2,0 persen lainnya menilai sangat baik, dan 34,2 persen menyatakan sedang atau normatif.

Sementara itu, jumlah responden yang melihat kondisi politik Indonesia kini memburuk mencapai 27 persen, sangat buruk 6,8 persen, dan jawaban tidak tahu kondisi politik mencapai 9,0 persen.

"Penilaian rakyat atas kondisi politik nasional secara umum saat survei dilakukan menunjukan lebih banyak yang mengatakan buruk atau sangat buruk dibanding mengatakan sebaliknya, baik atau sangat baik," ujar Burhanuddin dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2012).

Penilaian rakyat terhadap politik yang negatif tersebut, kata Burhanuddin, merupakan basis sosial bagi perubahan politik pada pemilu 2014. "Ini menjadi opportunity bagi partai untuk membenahi partainya dalam merebut suara konstituen," imbuhnya.

Kondisi politik yang memburuk ini juga diakui oleh Politisi Partai Amanat Nasional, Bima Arya. Menurutnya, kepercayaan sebagian masyarakat menurun akibat dari kasus korupsi yang melibatkan politisi. Jika partai politik ingin menarik kembali minat masyarakat pada politik, maka parpol perlu memberikan program yang menyentuh langsung pada rakyat.

"Karena masyarakat berpikir semakin rasional dan pintar, mereka semakin memperhatikan mana parpol yang berprestasi secara riil, mana yang hanya retorika, mana yang harus diapresiasi. Mana yang paling banyak isu korupsi. Partai harus tunjukkan langkah nyata untuk masyarakat jika ingin situasi politik dan kepercayaan masyarakat kembali terbangun," jelasnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa, Marwan Jafar mengatakan, jika parpol ingin membangun situasi politik yang baik, mulai sekarang parpol harus memilih kader yang merakyat. Dengan begitu, masyarakat dapat diajarkan untuk mengenal dunia politik yang transparan dan kerja anggota parpol juga dapat diketahui masyarakat.

"Jangan pilih yang selebritis, kadang nanti dipilih rakyat karena terkenal saja. Trennya memang menurun karena rakyat juga semakin kritis melihat apa yang terjadi dalam pemerintah dan dunia politik. Ke depan rekrutmen anggota partai harus yang bekerja keras dan kredibel agar masyarakat percaya tanggung jawab yang diberikan tidak sia-sia," kata Marwan.

Source : kompas

1 komentar:

suka suka kaulah ngomong apa...

Post a Comment

Share

Twitter Facebook