Tuesday, February 7, 2012

Konflik Internal, Pemain Arema Tak Kompak




Roman Chmelo, pemain Arema, saat berebut bola dengan kiper Persiba dalam laga lanjutan IPL, Minggu (5/2/2012) sore, di Stadion Gajayana, Kota Malang.

Malang, Indonesia (News Today) - Hingga kini, Arema Indonesia versi Indonesia Premier League (IPL), masih belum tergolong bersih dari konflik internal. Akbatnya, saat tim berlaga melawan Persiba Bantul, Minggu (5/2/2012) sore, di Stadion Gajayana, Kota Malang, dipermalukan tim tamu dengan angka 1-0.

Konflik di tubuh Arema Indonesia, memang bukan hal yang baru. Baik di internal klub, antara Ketua Yayasan dengan manajamen, yang dikelola PT Ancora, maupun antarpemain dan manajemen. Tak hanya itu, pada Jumat (3/2/2012) lalu, mantan kapten Arema di musim lalu, yakni Noh Alam Shah, tiba-tiba memundurkan diri tanpa memberikan alasan jelas.

Saat melawan Persiba Bantul, Arema tak diperkuat pemain asing asal Singapura itu. Bahkan, beberapa pekan ini, akibat terus didera konflik internal, Wali Kota Malang, Peni Suparto didesak suporter fanatik Arema, Aremania, untuk mengambil alih Arema. Tuntutan Aremania itu, diamini oleh Peni.

Hingga kini, dengan dukungan dari Ketua Yayasan Arema, Muhammad Nur, Peni tetap akan mengelola Arema. Alasannya, demi menyelamatkan Arema, yang notabene menjadi aset warga Malang.

Sehari sebelum pertandingan dengan Persiba, M Nur malah membuat kebijakan membentuk Ketua Panpel baru atas nama Subur Triono, yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Kota Malang, dari Fraksi Partai PAN. Subur, oleh Mur diminta untuk menggantikan Yunus, Ketua Panpel sebelumnya yang disetujui dan diakui oleh Manajemen Arema. Konflik tersebut pantas berpengaruh pada kondisi tim.

Saat menjamu tim tamunya Persiba Bantul, pelatih Arema Indonesia, Dejan Antonic kepada wartawan mengatakan, pihaknya tidak tahu mengapa kondisi fisik dan semangat pemain menurun drastis. "Padahal anak-anak sudah memiliki 14 shooting yang bisa membuat gol. Sementara Persiba hanya satu tapi langsung gol. Tapi hal ini saya sadari melihat kondisi di Arema yang saya datang sudah bermasalah," kata Dejan, usai pertandingan.

Pelatih asal Serbia itu mengaku, dirinya baru satu minggu bergabung di Arema. "Jadi, mohon dipahami. Saya tidak marah sama anak-anak. Dan masyarakat di sini harus paham kondisi itu. Kita kalah hari ini. Fitness tidak bagus. Tapi ke depan akan lebih baik. Anak-anak sudah maksimal," katanya.

Dejan mengaku, semangat anak asuhnya memang sangat lemah. "Sejak awal, saya sudah sampaikan, kalau ada pemain yang mau mundur silahkan mundur. Dari pada jelang pertandingan baru mudur. Saat ini tim memang tidak solid," katanya.

Sementara itu, pelatih Persiba Bantul, M Basri, dirinya ikut mendukung penjelasan Dejan. "Apa yang dikatakan pelatih Arema sangat betul. Baru satu minggu bergabung itu harus dipahami. Tak mudah langsung punya tim solid, perlu waktu lama" katanya.

Soal anak didiknya yang meraih poin penuh, Basri menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Arema yang telah memberikan kemenangan. "Terima kasih masyarakat Arema yang memberikan kemenangan. Tekanan dari Arema sebenarnya cukup bagus. Tapi, ya begitu sepakbola," katanya santai.

Basri mengaku, pihaknya memang tidak banyak memberi kesempatan pada tim lawan. "Ternyata, hal itu dibuktikan oleh anak-anak kami di lapangan. Semoga ke depannya, kemenangan terus kami raih. Terima kasih Aremania," katanya.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook