Jakarta, Indonesia (News Today) - Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengaku dipusingkan dengan banyaknya praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum petugas kepolisian di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurutnya, praktik pungli ini dilakukan mulai dari jalan tol hingga di pelabuhan Tanjung Priok. Kapolri mengetahui persoalan pungli ini dari sebuah survei yang mengungkapkan bahwa 46 persen pungli dilakukan polisi.
"Dua hari ini kita dipusingkan pungli di Jakarta, tertinggi 46 persen itu dilakukan oleh polisi. Dimulai dari masuk tol dan keluar-masuk Tanjung Priok," ujar Jenderal (Pol) Timur Pradopo saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah pengusaha di Jakarta, Selasa (7/2/2012) malam.
Menurutnya, akibat pungli ini Provinsi Jawa Barat berencana membuat pelabuhan laut sendiri karena cemas dengan aktivitas pungli di Pelabuhan Tanjung Priok.
Oleh karena itu, Kapolri berkomitmen untuk memberantas habis pungli oleh polisi itu. Tak hanya itu, pungli oleh oknum pemerintah di pelabuhan tersebut menurutnya juga perlu ditindak. Namun yang terpenting, kata dia, memperbaiki bobrok yang dilakukan oknum polisi terlebih dahulu.
"Jadi, semua harus ditertibkan dan diurus. Setelah polisi sudah menunjukkan teladan baik, baru yang lain ditangkap. Kalau masalahnya polisi, ya kita urus polisinya dulu," ungkap Kapolri.
Ia bertekad untuk melindungi dunia usaha melalui pemberantasan pungli yang berdampak buruk bagi perjalanan ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok. "Dunia usaha harus diajak komunikasi. Mengurangi pungli ini untuk melindungi dunia usaha," pungkas Kapolri.
Source : kompas
0 komentar:
Post a Comment