Monday, February 13, 2012

Ambil Bangkai Ayam di Sumur, Tukang Gali Tewas




Jasad Sukaryono setelah berhasil dievakuasi tim SAR. Sukaryono meninggal saat mengambil bangkai ayam di sumur warga.

Situbondo (News Today) - Malang benar nasib Sukaryono (35), warga Dusun Kunir, Desa Ketowan, Kecamatan Arjasa, Situbondo. Penggali sumur itu ditemukan tewas di dalam sumur di kedalaman sekitar 25 meter. Ia tewas mencoba mengambil bangkai ayam di dalam sumur, Minggu (12/2/2012).

Kuat dugaan, korban tewas akibat kehabisan oksigen saat akan mengambil bangkai ayam di dalam sumur milik Zaini (30), tetangganya. Selain itu, teman korban yang bernama Hairi juga nyaris kehabisan oksigen, karena pria 25 tahun itu juga sempat terjebak di dalam sumur saat akan menolong Sukaryono. Beruntung, saat turun ke sumur Hairi dilengkapi dengan tali, sehingga begitu mengetahui Hairi berteriak minta tolong, puluhan warga yang memegang langsung menarik tubuh Hairi ke atas.

Akibat kehabisan oksigen, puluhan warga langsung membawa Hairi ke Puskesma Kecamatan Arjasa. "Karena kondisi Hairi langsung drop, puluhan warga membawa Hairi ke puskesmas," kata AKP Didik Rudianto di TKP, kemarin.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun di lokasi, Sukaryono dan Hairi memang dikenal sebagai penggali sumur di kampungnya. Begitu mengetahui di dalam sumur ada bangkai ayam yang tercebur 4 hari lalu, Zaini meminta tolong kepada keduanya untuk mengambilkannya. Sekitar pukul 10.30 WIB, keduanya pun bergegas melaksanakan pekerjaan dan tugas tersebut.

Sebelum turun ke dasar sumur, Hairi kabarnya sempat mengingatkan Sukaryono agar menggunakan tali. Sayangnya, peringatan Hairi tidak dihiraukan, Sukaryono nekat turun ke dasar sumur tanpa alat pengaman apapun. Nah, karena tidak menggunakan pengaman, saat hendak mencapai dasar sumur Sukaryono mengeluh kehabisan nafas. Hairi pun bergegas turun untuk membantu, namun Sukaryono keburu tercebur ke sumur.

Hairi sempat berusaha mencapai dasar sumur untuk menolong temannya tersebut, namun menjelang sampai Hairi, tiba-tiba berteriak agar tali yang mengikatnya segera ditarik, karena dia juga tidak bisa bernafas. Mendengar teriakan tersebut, orang-orang di atas sumur langsung menariknya.

Proses evakuasi mayat Sukaryono dari dasar sumur memakan waktu sekitar 5 jam. Warga tidak ada yang berani turun ke dalam sumur untuk mengambil jenazah bapak beranak satu itu."Makanya warga minta tolong kepada tim SAR agar mengangkat mayat Sukaryono," ujar Rahwi, warga setempat.

Dalam proses evakuasi, kepolisian melibatkan tiga Tim SAR Situbondo, yakni Brigade Penolong Kwarcab Pramuka Situbondo, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Situbondo, dan kelompok pencinta alam Kawana Situbondo. Dengan peralatan lengkap seperti tabung oksigen, tali penolong, dan lainnya, dua personil Brigade Penolong Pramuka yang diturunkan ke dasar sumur akhirnya berhasil menarik mayat Sukaryono dari dasar sumur.

"Selain kedalaman sumur yang mencapai 25 meter, ditambah lagi dengan bau bangkai yang sangat menyengat, saya hampir kehabisan oksigen. Begitu sampai di dasar sumur saya langsung terjun dan mengikat mayat korban," kata Asmara Wijaya, personil Brigade Penolong Pramuka.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook