Saturday, October 1, 2011

Bertempur Tak Pilih Kelamin




(News Today) - Bertempur tak pilih kelamin mungkin menjadi pemeo baru di Australia. Kalau dulu tentara perempuan mendapat batasan untuk tidak bertugas di satuan tempur maupun satuan khusus. Kini, pemerintah Australia membuka sekat-sekat itu. "tentara perempuan yang secara fisik dan psikologis memenuhi syarat, sekarang boleh ditempatkan di satuan khusus dan satuan-satuan tempur," kata Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith.

Selanjutnya, Stephen Smith mengatakan larangan itu akan dicabut secepatnya. Namun, mungkin diperlukan waktu setidaknya lima tahun sebelum militer bisa menerapkan perubahan besar ini. "Mulai hari ini dan seterusnya, tugas perang, tugas di garis depan tidak akan ada perkecualian bagi warga Australia atas dasar jenis kelaminnya," kata Smith.

Militer Australia mempunyai 59.000 anggota penuh. Termasuk, 1.500 personel yang sedang bertugas di Afganistan.

Pada saat ini, perempuan bisa menempati sekitar 93 persen peran militer yang ada. Antara lain, tugas-tugas artileri.

Kendati begitu, para penentang pemerintah menyebut pencabutan larangan ini sebagai permainan politik. Kepala lembaga kelompok lobi Asosiasi Pertahanan Australia Neil James menganggap pemerintah mendahului penelitian yang saat ini dilakukan oleh para pejabat pertahanan mengenai kemampuan perempuan dalam konteks militer. "Ini sebenarnya tidak lebih dari sekedar permainan politik dan untuk mengalihkan perhatian," kata James seperti diberitakan radio ABC.

Pihak berwenang, sebagaimana warta AP dan AFP pada Selasa (27/9/2011), sedang mengkaji ulang kasus pelecehan seks di jajaran militer setelah mencuat skandal seks di Akademi Militer Australia.

Kajian ini menerima begitu banyak keluhan sehingga pelaksanannya diperpanjang satu bulan lagi dan dijadwalkan akan mengeluarkan laporan pada 30 September. Keluhan yang masuk tercatat 1.000 lebih.

Penyelikan bermula ketika dua kadet Akademi Militer dituduh secara diam-diam merekam seorang kadet perempuan melakukan hubungan seks dan kemudian mengunggah rekaman ke internet.
Selain Australia, Kanada, dan Selandia Baru telah mengizinkan perempuan menjalankan segala tugas militer di semua lini.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook