Surabaya, Indonesia (News Today) - Nasib Persebaya Surabaya dalam kompetisi level satu Indonesia Super Liga akan ditentukan dalam sidang Komisi Eksekutif PSSI hari Jumat (30/9/2011) ini. Pihak yang berkonflik menyerahkan ke PSSI setelah pelbagai upaya islah (perdamaian) selalu gagal.
Bagaimana keputusan Komite Eksekutif masih menjadi tanda tanya. Apakah Persebaya akan dicoret sebagaimana pernyataan PSSI jika kedua kubu gagal merger ataukah akan mengakomodasi salah satu, yaitu Persebaya Cholid Goromah ataukah Persebaya Wishnu Wardhana.
Konflik yang melanda Persebaya ini sebagai buntut dari Musyawarah Anggota Luar Biasa (Musanglub) tanggal 10 Agustus lalu yang diikuti 29 dari 30 klub pemilik Persebaya. Mereka sepakat melengserkan Wishnu Wardhana dari kursi ketua umum dan memilih Cholid Goromah yang juga Ketua Pengkot PSSI Surabaya. Wishnu menolak hasil musyawarah karena dianggap cacat hukum.
Cholid di bawah bendera PT Persebaya Indonesia mendaftarkan ikut ke kompetisi level satu, ISL. Persebaya masuk enam besar klub terbaik. Kemudian Wishnu menyusul mendaftar tanggal 12 September kendati masa pendaftaran sudah ditutup tanggal 22 Agustus. Wishnu berada di bawah bendera PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB).
PSSI mengutus Wakil ketua Umum PSSI Farid Rahman untuk memediasi kubu yang berseteru pada hari Minggu (25/9/2011), tetapi ternyata gagal. Wali Kota Surabaya Tri Rismahayani juga memediasi pada Kamis (29/9/2011), tetapi juga tidak membuahkan hasil.
Sikap PSSI yang mencla-mencle menambah ruwet Persebaya. Di antaranya, sekalipun Persebaya Wishnu terlambat mendaftar, PSSI tetap mengakomodasikan. Seharusnya, kalau PSSI konsisten, klub yang terlambat mendaftar tidak perlu diindahkan. PSSI memerintahkan kedua belah pihak merger, tetapi tidak jelas merger dalam hal kepemilikan ataukah dalam pengelolaan.
Kemudian PSSI membuat skenario akan meloloskan Persebaya Wishnu dengan alasan sebagai pengelola saat ikut kompetisi Divisi Utama tahun 2010-2011.Namun, hal serupa tidak diberlakukan terhadap Arema. Jika alasan pengelola lama, seharusnya PSSI meloloskan Arema Rendra Kresna. Nyatanya, PSSI meloloskan kubu M Nur yang melarikan diri saat Arema kesulitan uang pada kompetisi 2010-2011.
Bagaimana keputusan Komite Eksekutif masih menjadi tanda tanya. Apakah Persebaya akan dicoret sebagaimana pernyataan PSSI jika kedua kubu gagal merger ataukah akan mengakomodasi salah satu, yaitu Persebaya Cholid Goromah ataukah Persebaya Wishnu Wardhana.
Konflik yang melanda Persebaya ini sebagai buntut dari Musyawarah Anggota Luar Biasa (Musanglub) tanggal 10 Agustus lalu yang diikuti 29 dari 30 klub pemilik Persebaya. Mereka sepakat melengserkan Wishnu Wardhana dari kursi ketua umum dan memilih Cholid Goromah yang juga Ketua Pengkot PSSI Surabaya. Wishnu menolak hasil musyawarah karena dianggap cacat hukum.
Cholid di bawah bendera PT Persebaya Indonesia mendaftarkan ikut ke kompetisi level satu, ISL. Persebaya masuk enam besar klub terbaik. Kemudian Wishnu menyusul mendaftar tanggal 12 September kendati masa pendaftaran sudah ditutup tanggal 22 Agustus. Wishnu berada di bawah bendera PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB).
PSSI mengutus Wakil ketua Umum PSSI Farid Rahman untuk memediasi kubu yang berseteru pada hari Minggu (25/9/2011), tetapi ternyata gagal. Wali Kota Surabaya Tri Rismahayani juga memediasi pada Kamis (29/9/2011), tetapi juga tidak membuahkan hasil.
Sikap PSSI yang mencla-mencle menambah ruwet Persebaya. Di antaranya, sekalipun Persebaya Wishnu terlambat mendaftar, PSSI tetap mengakomodasikan. Seharusnya, kalau PSSI konsisten, klub yang terlambat mendaftar tidak perlu diindahkan. PSSI memerintahkan kedua belah pihak merger, tetapi tidak jelas merger dalam hal kepemilikan ataukah dalam pengelolaan.
Kemudian PSSI membuat skenario akan meloloskan Persebaya Wishnu dengan alasan sebagai pengelola saat ikut kompetisi Divisi Utama tahun 2010-2011.Namun, hal serupa tidak diberlakukan terhadap Arema. Jika alasan pengelola lama, seharusnya PSSI meloloskan Arema Rendra Kresna. Nyatanya, PSSI meloloskan kubu M Nur yang melarikan diri saat Arema kesulitan uang pada kompetisi 2010-2011.
Source : kompas
0 komentar:
Post a Comment