(News Today) - Polisi memastikan pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injel Sepenuh Kepunton, Solo, yang dilakukan pada Minggu (25/9/2011) adalah Vino Damayanto alias Ahmad Urip alias Ahmad Yosepa Hayat.
Kepastian tersebut diungkapkan oleh Kapusdokkes Polri Brigjen (Pos) Musaddeq dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/9/2011).
Konferensi pers tersebut dipimpin oleh Kadiv Humas Polri, Irjen A. Bachrul Alam dan didampingi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Untung Yoga dan 4 ahli forensik kepolisian yang menangani langsung jenazah pelaku pengeboman.
Kepastian tersebut didapatkan setelah polisi mencocokkan semua data pelaku pengeboman, baik primer maupun sekunder.
Pencocokan data yang didapat tersebut sebenarnya dimulai setelah peristiwa peledakan bom pada Minggu siang lalu. Sebenarnya sore itu juga polisi sudah bisa menyimpulkan identitas pelaku.
Namun untuk keakuratan, identifikasi lebih lanjut dilakukan menggunakan teknologi laboratorium forensik di Jakarta. "Kami harus mengungkap kasus secara cepat, tepat dan akurat," lanjut Musaddeq.
Semua data pembanding, mulai dari gigi, sidik jari, rekam medis, dan DNA identik dengan data-data pelaku. Untuk pembanding DNA, pihak kepolisian mengambil sampel dari Sifria Yosepa Dewi (ibu pelaku) dan Humaira Naila Husna (anak pelaku).
Kesamaan semua data tersebut membuat polisi sangat yakin bahwa jenazah pelaku tersebut beridentitas Vino Damayanto alias Ahmad Urip alias Ahmad Yosepa Hayat alias Hayat.
Kepastian tersebut diungkapkan oleh Kapusdokkes Polri Brigjen (Pos) Musaddeq dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/9/2011).
Konferensi pers tersebut dipimpin oleh Kadiv Humas Polri, Irjen A. Bachrul Alam dan didampingi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Untung Yoga dan 4 ahli forensik kepolisian yang menangani langsung jenazah pelaku pengeboman.
Kepastian tersebut didapatkan setelah polisi mencocokkan semua data pelaku pengeboman, baik primer maupun sekunder.
Pencocokan data yang didapat tersebut sebenarnya dimulai setelah peristiwa peledakan bom pada Minggu siang lalu. Sebenarnya sore itu juga polisi sudah bisa menyimpulkan identitas pelaku.
Namun untuk keakuratan, identifikasi lebih lanjut dilakukan menggunakan teknologi laboratorium forensik di Jakarta. "Kami harus mengungkap kasus secara cepat, tepat dan akurat," lanjut Musaddeq.
Semua data pembanding, mulai dari gigi, sidik jari, rekam medis, dan DNA identik dengan data-data pelaku. Untuk pembanding DNA, pihak kepolisian mengambil sampel dari Sifria Yosepa Dewi (ibu pelaku) dan Humaira Naila Husna (anak pelaku).
Kesamaan semua data tersebut membuat polisi sangat yakin bahwa jenazah pelaku tersebut beridentitas Vino Damayanto alias Ahmad Urip alias Ahmad Yosepa Hayat alias Hayat.
Source : kompas
0 komentar:
Post a Comment