(News Today) - Inggris siap melancarkan serangan militer terarah untuk membunuh Kolonel Khadafy. Selama korban jiwa dari pihak sipil dapat dihindari, Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox mendukung serangan khusus dengan bom penghancur bunker untuk ditargetkan ke kediaman diktator Libya itu.
Fox berjanji menghancurkan seluruh infrastruktur militer Khadafy saat beberapa pejabat senior Libya mengakui keinginan mereka untuk merekayasa perubahan rezim. Inggris mengandalkan rudal jelajah Tomahawk dalam misi serangan udara Angkatan Udara Inggris (RAF) yang memasuki malam kedua.
Dalam serangan malam kedua, sebuah gedung berlantai tiga di kompleks kediaman Khadafy hancur akibat serangan udara RAF. Sekitar 300 pendukung Khadafy berkerumun di wilayah ini saat berlangsung serangan tetapi tidak diketahui apakah terdapat korban jiwa dalam serangan itu.
Pesawat tempur AS, Inggris serta Perancis membombardir sederet tank yang bergerak ke ibukota pemberontak Benghazi yang diduduki oposisi di timur Libya. Juru bicara militer Libya telah menyampaikan permohonan gencatan senjata baru kemarin tetapi AS dan Inggris menyangsikan keinginan Khadafy untuk menghormatinya sehingga kedua negara memutuskan untuk tetap memperkuat zona larangan terbang.
Ancaman terhadap keselamatan Khadafy semakin mengemuka dalam tempo 36 jam terakhir. Hal ini terlihat diantaranya dengan telah hadirnya pasukan khusus Inggris, SAS, di Libya untuk memberikan petunjuk target serangan bagi pesawat pembom RAF.
Selain itu agen rahasia Inggris M16 telah mengontak beberapa jenderal Khadafy untuk memperingatkan bahwa mereka juga akan menjadi target serangan rudal kecuali apabila mereka membelot.
Serangan RAF merupakan bagian dari operasi militer multinasional pada Sabtu (19/3/2011) dan Minggu (20/3/2011). Inggris melepaskan setengah lusin rudal jelajah Tomahawk dalam serangan yang dilancarkan oleh kapal HMS Triumph serta kapal selam Royal Navy di Mediterania yang ditujukan ke sekitar kota pesisir Tripoli dan Misratah.
Sekitar 110 rudal ditembakkan oleh pasukan AS dan Inggris dan menghantam 20 dari 22 target dengan dampak kerusakan cukup signifikan. Serangan rudal ini diikuti dengan serangan menjelang subuh hari oleh pesawat pembom siluman AS dan Tornado milik Inggris.
Source : kompas







0 komentar:
Post a Comment