(News Today) - Minyak sebagai sumber energi utama kendaraan bermotor mengancam lagi! Harganya yang terus membubung tidak hanya mengancam pemilik mobil dan produsen mobil, tetapi juga perekonomian global.
Di Tanah Air, kendati aturan pembatasan penggunaan bensin bersubsidi (premium) untuk kendaraan pribadi belum berjalan, harga bensin oktan 92 ke atas (pertamax Pertamina atau Super dari Shell) pada Desember ini naik dua kali. Kini, Pertamax 92 dijual Rp 7.050 per liter, sedangkan Shell Super dijual Rp 7.200 per liter, mengikuti harga dunia!
Nah, bagaimana kalau permintaan terhadap pertamax atau bensin dengan standar yang sama meningkat? Hukum ekonomi berlaku! Dipastikan, harga bensin beroktan 92 akan lebih mahal lagi dari yang sekarang.
A Tony Prasetiantono, ekonom dari Universitas Gajah Mada, kepada Tempo, Selasa (28/12/2010), mengatakan, pembatasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Maret 2011 akan menyebabkan harga BBM RON 92 di atas Rp 9.000 per liter.
“Daya beli masyarakat akan turun, dan dampaknya pertumbuhan ekonomi jadi turun,” urainya. Ditambahkan, berdasarkan pengalaman krisis keuangan dunia pada 2008 lalu, harga BBM non-subsidi yang masih sanggup ditanggung masyarakat antara Rp 8.000 dan Rp 9.000 per liter.
Harga dunia
Di tingkat dunia, ancaman harga minyak makin menyeramkan! Mantan Presiden Shell Oil John Hofmeister, ketika berbicara di CNN dan dikutip banyak media otomotif dalam dua hari terakhir, memprediksi bahwa harga minyak di Amerika Serikat pada 2012 akan mencapai 5 dollar AS per galon. Harga saat ini 3,05 dollar AS per galon (1 galon = 3,78 liter).
Sebagai referensi terdekat, Singapura, yang mempengaruhi langsung harga bensin di Indonesia, menurut Petrol Watch di negara tersebut, menjual bensin oktan 92 termurah secara langsung ke konsumen dengan harga 1,867 dollar Singapura atau setara Rp 12.000.
Ancaman harga minyak yang makin membubung tersebut, menurut analis bisnis otomotif, akan mengancam pemilik, produsen, dan penjualan mobil berukuran besar. Pasalnya, kenaikan biaya operasional langsung dirasakan.
Penjualan mobil
Kekhawatiran harga minyak dunia terus membubung bukan karena pasokan yang berkurang, melainkan karena pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang masih menggunakan bahan bakar fosil setiap tahun berakselerasi sangat cepat, terutama di Asia.
Dijelaskan, khusus di China, pertambahan mobil setiap tahun diperkirakan bisa mencapai 17 juta unit per tahun. Di lain hal, OPEC sudah sepakat mempertahankan kuota produksi sekarang. Sementara itu, di Amerika Serikat muncul kebijakan baru bahwa untuk sementara tak ada izin ekspansi eksplorasi baru.
Harga minyak yang semakin mahal membuat biaya operasional bertambah. Bahkan, untuk kota-kota besar yang semakin macet, seperti Jakarta, minyak yang dibakar percuma, sementara jumlah mobil terus bertambah. Pemilik mobil yang paling merasakan akibatnya adalah pemilik MPV, SUV, serta crossover berbodi dan berkapasitas mesin besar!
Source : kompas







0 komentar:
Post a Comment