Wednesday, November 5, 2014

Gara-gara Telanjang Dada, Ridwan Kamil Ditegur





Foto Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, bertelanjang dada tiba-tiba laris manis dipajang di foto profil warga Kota Bandung. Aksi telanjang tersebut dilakukan saat mendukung Persib Bandung berlaga di semifinal Indonesia Super League di Stadion Jakabaring, Palembang, Selasa (4/11/2014).

Bandung (News Today) - Aksi buligir (telanjang) dada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tidak hanya mengundang komentar dari warga Kota Bandung dan pengguna sosial media. Menurut Emil—sapaan akrab Ridwan Kamil, Tjutju Sukaesih, ibu kandungnya, ikut memberikan teguran. 

"Ibu saya nasehatin saja jangan sering-sering," kata Emil saat ditemui seusai peresmian Gedung Elisabeth Rumah Sakit Santo Boromeus Bandung, Rabu (5/11/2014). 

Emil menambahkan, dia sadar betul dengan apa yang dilakukannya pasti akan menimbulkan pro dan kontra. Menurut dia, hal tersebut masih dalam batas kewajaran. "Saya melakukan itu bukan karena fanatik buta. Setiap tindakan saya pasti ada komentar, tapi saya penuh perhitungan," akunya. 

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ikut bertelanjang dada bersama ribuan bobotoh dan Viking Persib Fans Klub, suporter Persib Bandung, saat mendukung tim sepak bola kesayangannya, Persib Bandung, pada laga semifinal Indonesia Super League (ISL) melawan Arema Cronus di Stadion Jakabaring, Palembang, Selasa kemarin.

Aksi pria yang akrab disapa Emil itu dan para bobotoh kontan menjadi bahan perbincangan, baik di masyarakat maupun di media sosial. Emil pun membeberkan alasan mengapa dirinya ikut dalam aksi itu. 

"Kami mengirim belasan bus ke sana. Jumlah bobotoh lebih dari 2.000 orang. Awalnya ditolak masuk karena rata-rata pakai atribut Persib, dan itu tidak boleh karena sedang kena sanksi. Pilihannya, pakai baju yang tidak beratribut Persib atau buligir," ujar Emil. 

Akhirnya, lanjut Emil, agar tidak terjadi kekisruhan di sana, dia pun langsung meminta kepada para bobotoh yang hendak masuk ke dalam stadion untuk kompak tidak mengenakan baju. "Karena memang rata-rata tidak bawa baju (ganti). Saat situasi memanas karena tidak boleh masuk, saya bilang, 'Sudah, buka baju saja, saya juga nemenin'," ungkapnya. 

Emil pun menolak jika dikatakan bahwa aksi buligir itu dilakukan sebagai bentuk gagah-gagahan belaka. Menurut dia, hal tersebut terpaksa dilakukan. "Bukan gaya-gayaan, tetapi keterpaksaan. Akhirnya, itu (telanjang) malah jadi mempersatukan. Enggak ada yang nyuruh juga," tuturnya. 

Agar aksi ini tidak terulang lagi saat Persib Bandung melakoni laga final ISL melawan Persipura Jayapura, Jumat (7/11/2014), Emil mengaku telah menyiapkan baju ganti khusus bobotoh non-atribut yang akan dibagikan secara gratis.

"Mungkin tidak akan terulang lagi karena Jumat (final ISL), saya kasih baju para bobotoh yang kurang baju," tandasnya.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook