Friday, September 14, 2012

Gempa Bogor, Sesar Mana yang Bergejolak?




Pusat gempa dengan magnitud 4,8 yang terjadi Minggu (9/9/2012) dini hari (ditunjukkan dengan bintang). Getaran gempa merusak ratusan rumah di Kabupaten Bogor dan Sukabumi.

Jakarta, Indonesia (News Today) - Gempa bermagnitud 4,8 mengguncang Bogor pada Minggu (9/9/2012) dini hari. Hingga hari ini, dilaporkan 560 rumah mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

Pakar kegempaan dari Graduate Research on Earthquake and Active Tectonic (GREAT) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkapkan bahwa gempa Bogor menyulut pertanyaan dan memberikan wawasan yang baru dan menarik.

"Gempa Bogor bagi saya lebih banyak memberikan pertanyaan daripada jawaban," ungkap Irwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/9/2012).

Selain soal kerusakan yang bisa dikatakan tidak lazim untuk gempa yang hanya bermagnitud 4,8 dan intensitas skala II MMI, pertanyaan yang muncul dari gempa ini adalah sesar yang menjadi sumber gempa.

Pusat gempa diketahui berjarak 30 km dari sesar Cimandiri. Irwan mengungkapkan bahwa ada kemungkinan gempa Bogor dipicu oleh aktivitas sesar yang memanjang hingga wilayah Pelabuhan Ratu tersebut.

"Tapi mungkin juga gempa disebabkan oleh sesar lain yang ada di dekat sesar Cimandiri, seperti sesar Citarik. Ini masih sangat spekulatif," katanya.

Irwan menjelaskan, pusat gempa Bogor hanya berjarak 10 km dari sesar Cimandiri, maka bisa dipastikan bahwa sesar itulah yang menjadi biang gempa. Namun, jika sesar berjarak 30 km seperti yang terjadi, maka patut diduga sesar lain yang menjadi penyebab.

Tentang sesar Citarik, Irwan menuturkan, "Publikasi tentang sesar ini masih belum banyak. Pergerakannya juga belum diketahui."

Namun, abstrak publikasi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berjudul "Dinamika Sesar Citarik" yang ditulis Sidarto di Jurnal Sumber Daya Geologi Volume 18 No 3 tahun 2008 menyatakan, "Aktivitas sesar ini paling tidak sejak tektonik Miosen Tengah dan sampai sekarang masih aktif. Pada periode tektonik Miosen Tengah, sesar ini sebagai sesar trantensional, namun sejak Plio-Plistosen sampai Resen sesar ini berkembang sebagai sesar mendatar mengiri."

Dinyatakan pula, "Sesar Citarik yang aktif ini dapat menimbulkan gempa bumi sehingga sesar ini harus diperhitungkan dalam perencanaan pengembangan infrastruktur di Jabotabek dan Pelabuhan Ratu (ibu kota Kabupaten Sukabumi dan daerah wisata)."

Sesar Citarik adalah sesar yang berarah utara timur laut-selatan barat daya, memotong Jawa Barat dari Pelabuhan Ratu, Bogor, dan Bekasi. Sementara sesar Cimandiri terbagi menjadi 5 segmen dari Palabuhan Ratu hingga Gandasoli.

Irwan menjelaskan, masih perlu dilakukan studi untuk mengetahui sebab pasti gempa Bogor.

"Gempa Bogor ini adalah awal yang bagus untuk meneliti sumber gempa baru. Sumber gempa bisa berasal dari sesar yang tidak kita perkirakan aktif," paparnya.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook