Wednesday, August 1, 2012

Penembak Colorado Dikenai 142 Dakwaan




Polisi menggunakan peralatan milik pemadam kebakaran berusaha melihat ke dalam apartemen James Holmes.

(News Today) - Tersangka kasus penembakan di sinema Colorado, James Holmes secara resmi dikenai 142 dakwaan, di Aurora, Colorado, Amerika Serikat, Senin (30/7/2012).

Dua puluh empat dakwaan di antaranya adalah pembunuhan tingkat pertama, dengan dua dakwaan untuk setiap korban tewas dari 12 orang terbunuh dalam peristiwa 20 Juli tersebut.

Untuk dakwaan pembunuhan itu, 12 dakwaan pembunuhan "dengan sengaja", dan 12 dakwaan pembunuhan "ketidakpedulian yang ekstrem" terhadap nyawa manusia.

Dakwaan lain yang dijatuhkan pada pemuda 24 tahun itu adalah 116 percobaan pembunuhan -- masing-masing dua untuk setiap korban dari 58 penonton yang terluka dalam serangan itu.

Selain itu, Holmes juga dikenai satu dakwaan atas kejahatan kepemilikan peralatan peledak dan satu dakwaan terkait penggunaan senapan serbu, senjata laras panjang, dan pistol dalam serangan itu.

Ke-142 dakwaan itu terkait pembunuhan massal di gedung bioskop Century Aurora, Colorado, pada pemutaran perdana film Batman yang berjudul "The Dark Knight Rises."

Dengan pergelangan kaki dan tangan dirantai, Holmes digelandang masuk ruang sidang Gedung Pengadilan Arapahoe County Courthouse oleh dua wakil sherif. Sementara lima wakil sherif lainnya bersiaga di dalam ruang sidang.

Dalam persidangan Senin kemarin, Holmes tidak banyak bicara dan terlihat tenang. Pemuda dengan rambut bercat pink itu duduk di deretan kursi terdakwa dengan pandangan kosong ke arah meja hakim. Meskipun demikian dia terlihat awas dengan semua yang terjadi di ruang tersebut. Ketika hakim bertanya apakah dia memahami alasan para pengacaranya meminta waktu sebelum pembacaan dakwaan, Holmes menjawab, "Ya."

Hampir separuh dari 120 kursi di ruang sidang itu dipenuh korban atau keluarga mereka, sementara di ruang lain pengunjung lainnya menonton melalui layar televisi.

Seorang pria muda yang duduk di deret depan terus memandangi Holmes tanpa sekalipun mengalihkan pandangan sepanjang persidangan yang berlangsung 45 menit itu.

Pengunjung lainnya, seorang perempuan dengan lengan dan kaki kiri dibalut perban duduk di kursinya. Di lengannya tampak gelang rumah sakit, tana dia masih menjalani perawatan.

"Penting bagi saya untuk datang dan melihat siapa dia," kata perempuan bernama MaryEllen Hansen kepada wartawan di luar gedung pengadilan. "Saya benar-benar ingin melihat gerak-geriknya, mempelajarinya sebanyak mungkin."

Putri kemenakannya, Veronica Moser-Sullivan (6), merupakan korban tewas termuda dalam tragedi tersebut. Sementara itu kemenakannya, Ashley Moser, harus mengalami proses pemulihan yang panjang setelah tubuh bagian bawahnya lumpuh dan mengalami keguguran akibat penembakan itu.

"Saya rasa dia sangat menyadari yang terjadi," kata Hansen tentang terdakwa. "Dia memiliki ekpresi dan persona jahat. Tapi menurut saya dia tampak sangat waras, benar-benar waras."

Saat ditanya apakah dia menginginkan Holmes dihukum mati, pensiunan kepala sekolah itu menjawab, "Saya orang Kristen dan saya percaya, mungkin sebaiknya dia dipenjara saja supaya bisa merenungi perbuatannya setiap hari."

Jaksa Arapahoe Carol Chambers mengatakan, kejaksaan memerlukan waktu untuk memutuskan apakah akan menuntut terdakwa dengan hukuman mati, karena ingin mendapat masukan dari para korban dan keluarga mereka.

Pihak berwenang masih bungkam soal kemungkinan motif dalam kasus itu. Sebuah dokumen yang dimasukkan pada Jumat lalu mengungkapkna bahwa Holmes merupakan pasien seorang psikiater Universitas Colorado sebelum serangan terjadi.

Sebelumnya, tim pengacara Holmes meminta pihak berwenang menyerahkan paket yang dikirim pemuda itu ke Dr Lynne Fenton ke Anschutz Medical Campus di universitas itu. Holmes diketahui mengikuti kuliah neurosains sebelum mundur dari program tersebut beberapa waktu lalu.

Paket itu disita aparat pada 23 Juli dan dinyatakan sebagai arsip rahasia, yang dilindungi berdasarkan kode etik dokter karena "Holmes merupakan pasien jiwa Fenton," kata permintaan tersebut.

Meanggapi hal itu, jaksa penuntut meminta Hakim Arapahoe William Sylvester untuk menolak permintaan Holmes, dengan alasan ada yang tidak akurat, termasuk klaim pembocoran ke media oleh pejabat pemerintah, sementara dalam kenyataannya hal itu sudah dipelintir oleh media.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook