Sunday, June 17, 2012

Konflik "Berkumis" Harus Selesai Sebelum Kampanye




Fauzi Bowo (kiri) dan Hendarman Soepandji

Jakarta, Indonesia (News Today) - Polemik slogan Jakarta jangan "Berkumis" (berantakan, kumuh, miskin) yang dilontarkan pasangan Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria masih terus berlanjut. Mediasi ketiga hari ini yang digagas Panita Pengawas Pemilu DKI Jakarta (Panwaslu DKI Jakarta) pun kembali menemui jalan buntu.

Ketua Tim Advokasi Hukum calon pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Zamakh Sari, menuturkan, kehadiran mereka untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi pendukung Foke lapisan bawah.

"Kami hadir kesini dalam rangka mencari win-win solution. Kami hanya menyampaikan aspirasi keberatan dari para relawan, pendukung. Karena ini kan menyangkut lapisan bawah," ujarnya, di Kantor Pawaslu, Gedung Sasana Prasada Karya, Jakarta, Kamis, (14/6/2012).

Ia mengatakan, bahwa Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, juga selalu mengontrol permasalahan ini. "Aspirasi-aspirasi dari masyarakat tersebut, harus dapat kami akomodir dan juga harus sesuai arahan Bang Foke, karena dia juga selalu mengontrol," lanjutnya.

"Jadi intinya, slogan 'berkumis' itu tolong diganti, karena dikhawatirkan ada indikasi tendensius, munculnya konflik baru. Kami tidak mau masalah ini berlarut-larut, sehingga tidak ada konflik saat masa kampanye berlangsung," tambahnya.

Ia juga menegaskan kepada Panwaslu untuk menyelesaikan permasalahan ini sebelum masa kampanye dimulai. Mediasi yang gagal untuk ketiga kalinya ini dikarenakan tim Hendardji yang menilai belum adanya surat gugatan dari tim Foke-Nara kepada tim Hendardji-Riza.

Menurut Ali Anafiah, Tim Advokasi calon pasangan Hendardji-Riza, dasar tuntutan tim kampanye Foke tidak jelas, dan yang menuntut tidak mengatasnamakan tim kampanye, namun hanya atas nama segelintir organisasi.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook