Wartawan melihat Ruang Banggar yang baru di kompleks Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/1/2012). Ruang di Gedung Nusantara II DPR tersebut menghabiskan anggaran lebih dari Rp 20 miliar. Upaya renovasi itu untuk mengoptimalkan kapasitas ruang, memperbarui sistem penerangan, pendingin, sound system, akustik, lantai, dan plafon. Manado, Indonesia (News Today) - Tiga orang pimpinan Badan Anggaran DPR dikabarkan mundur karena terus menjadi sasaran tembak dalam sejumlah kasus korupsi belakangan ini.
Ketiga orang pimpinan Badan Anggaran itu yakni Melchias Markus Mekeng dari Fraksi Partai Golkar, Wakil Ketua Banggar Mirwan Amir dari Fraksi Partai Demokrat, dan Olly Dondokambey dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Olly Dondokambey di Manado, Kamis (5/4/2012), mengatakan, pernyataan mundur pimpinan Badan Anggaran sudah ia dengar, beberapa partai politik bahkan sudah menyiapkan penggantinya. "Saya sendiri sudah menyampaikan ke Ibu (Megawati) untuk mundur," katanya.
Olly menyampaikan hal itu di depan kalangan rohaniwan saat melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di sebuah Gereja di Kolongan, Minahasa Utara. Olly membantah terlibat dalam sejumlah kasus korupsi, meski ia beberapa kali diperiksa sebagai saksi.
"Kami (Banggar) mengatur kebijakan anggaran, bukan mengatur proyek. Kalau ada yang salah dari pekerjaan proyek bukan tanggung jawab kami. Kenyataan Banggar selalu dikaitkan dengan korupsi. Mereka yang korupsi, kami yang diperiksa," katanya.
Seorang fungsionaris DPD Golkar Sulut mengatakan, DPP Partai Golkar telah menerima pernyataan mundur Melchias Markus Mekeng yang kemudian menyiapkan penggantinya. "Beberapa nama beredar pengganti Mekeng, antara lain bernama Supit," katanya.
Olly menyebut faktor keluarga sebagai alasan ia berniat mundur. "Kalau terus begini, anak dan istri mana yang tahan. Tetapi Ibu (Megawati), tidak menerima alasan saya mundur," katanya.
Source : kompas







0 komentar:
Post a Comment