Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi mengunjungi daerah pemilihan yang diwakilinya, Kawhmu, Minggu (1/4/2012). Partai yang dipimpinnya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) mengklaim Suu Kyi berhasil memenangi satu kursi di parlemen setelah hasil tak resmi menunjukkan peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu unggul dengan 65 persen suara di Kawhmu. Mawlamyine (News Today) - Untuk sementara, partai yang dipimpin pejuang demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi dilaporkan memenangkan pemilihan di beberapa tempat pemilihan suara atau TPS di Kota Mawlamyine, Provinsi Mon, Myanmar secara telak. Hasil akhir pemungutan suara di Provinsi Mon baru akan diumumkan Senin (2 April 2012) pagi.
"Saat ini, kami perkirakan akan terus menghitung suara di 119 TPS yang ada di Provinsi Mon hingga pukul 10.00 malam (waktu Myanmar). Namun, hasilnya secara resmi baru akan kami umumkan besok (Senin)," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Mon, Thein Tun Aye di Manlawyine, Minggu (1/4/2012). Mawlamyine merupakan kota di arah timur Yangon yang berjarak sekitar 187 kilometer, atau 4,5 jam perjalanan darat.
Wartawan Kompas Orin Basuki melaporkan dari Manlawyine, Myanmar, Minggu malam ini, di tiga TPS yang dikunjungi oleh pengamat asing pemilihan umum sela ini menunjukkan kemenangan partai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) dengan perolehan suara yang menyolok. Sebagai gambaran di TPS Nomor 6 yang menggunakan bangunan Sekolah Dasar, LND memperoleh 1.732 suara atau 81,81 persen dari total pemilih yang hadir, yakni 2.117 orang.
Adapun di TPS Nomor 9, NLD mendapatkan 801 suara atau 86,22 persen dari pemilih yang datang ke TPS, yakni 929 orang. Begitu juga di TPS Nomor 1, NLD dipercaya oleh 429 pemilih atau 63,46 persen dari total pemilih yang hadir, yakni 676 orang.
Namun, perkembangan yang juga menarik perhatian adalah jumlah pemilih yang memenuhi syarat namun tidak menggunakan hak memilihnya. Jumlahnya selalu menjadi kedua terbesar setelah NLD. Sebagai gambaran di TPS Nomor 6, ada 881 orang pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya, lalu di TPS Nomor 9 ada 413 orang yang tidak memanfaatkan haknya, dan di TPS nomor 1 sebanyak 115 orang tidak datang ke TPS meskipun dianggap layak menjadi pemilih.
"Ini memang harus menjadi perhatian kami ke depan. Pemilu ini adalah pembelajaran bagi kami. Sebagian besar baru mengalami dua kali pemilu, jadi masih banyak yang harus belajar tentang berdemokrasi. Bahkan masih banyak yang tidak pernah memegang pulpen," ujar Thein.
Source : kompas







0 komentar:
Post a Comment