Makassar (News Today) - Situasi siaga satu yang dikeluarkan Polda Sulawesi Selatan kini telah diturunkan pascademonstrasi rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pasukan yang melakukan penjagaan di objek-objek vital pun mulai ditarik secara bertahap dari Makassar.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Chevy Ahmad Sopari, Rabu (4/4/2012) siang.
Menurutnya, penurunan siaga satu setelah situasi berangsur normal pascapenundaan kenaikan harga BBM.
"Siaga satu telah diturunkan, tapi pasukan tidak secara langsung ditarik. Termasuk bantuan dari Brimob Polda Kalimantan Timur dan Brimob Polda Bali yang totalnya berjumlah 210 personil. Demikian juga dengan bantuan dari TNI, perlahan-lahan pasukan sudah ditarik," katanya.
Sementara itu, lanjut Chevy, sebanyak 23 pendemo yang menolak kenaikan harga BBM telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan di Polrestabes Makassar.
"Kebanyakan pendemo ditahan terkait penyerangan Polsekta Rappocini dan bentrok dengan aparat kepolisian. Kebanyakan mahasiswa Unismuh dan UIN," katanya.
Aksi demonstrasi mahasiswa dari berbagai universitas yang terjadi di Makassar, terkait rencana kenaikan harga BBM pertanggal 1 April 2012 lalu.
Selama dua pekan, mahasiswa melakukan demonstrasi besar-besaran dari berbagai penjuru nusantara. Bahkan, hampir setiap hari mahasiswa terlibat bentrokan dengan aparat keamanan.
Selain itu, aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa diwarnai aksi anarki dengan perusakan dan pembakaran pos Polisi Lalu Lintas (Polantas), penyerangan Polsekta Rappicino, hingga penjarahan di berbagai restoran cepat saji dan lainnya terjadi di Makassar.
Aksi mahasiswa terhenti, setelah keputusan DPR RI menunda kenaikan harga BBM.
Source : kompas







0 komentar:
Post a Comment