Saturday, February 18, 2012

Israel Khawatirkan Gelombang Teror




Penyelidik dari kepolisian India menderek mobil yang meledak tak jauh dari Kedubes Israel di New Delhi, India, Selasa (14/2/2012). Serangan yang terjadi pada Senin (13/2/2012) ini melukai seorang diplomat Israel. Negara itu menuduh Iran mendalangi serangan bom tersebut.

Jerusalem (News Today) - Media Israel, Selasa (14/2/2012), menulis, serangan bom yang mengincar diplomat Israel di India dan Georgia sehari sebelumnya tak akan memicu balasan seketika. Israel justru khawatir insiden ini menjadi awal gelombang serangan berikutnya pada kepentingan Israel di dunia.

Ledakan bom di New Delhi menyebabkan van milik Kedubes Israel terbakar dan melukai empat orang, termasuk istri seorang diplomat. Saksi mata melaporkan, bom bermagnet ditempelkan di mobil itu oleh seorang pengendara motor yang segera pergi meninggalkan lokasi.

Polisi mengidentifikasi korban adalah Tal Yehoshua Coren, istri pegawai Departemen Pertahanan Israel. Cohen dilaporkan dalam kondisi stabil setelah dokter melakukan operasi untuk mengambil pecahan bom di tulang belakangnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Syed Akbaruddin, mengatakan, korban lain adalah warga negara India pengemudi mobil van itu. Dua korban luka lainnya adalah penumpang mobil lain di samping van itu. ”Mereka menderita luka ringan,” kata BK Gupta, seorang petugas polisi India.

Sebuah bom lain ditemukan di dalam mobil Kedubes Israel di Tbilisi, ibu kota Georgia. Bom berhasil dijinakkan dan diledakkan oleh polisi, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel.

”Peristiwa itu mengundang retorika pemimpin Israel, tetapi tak akan ada balasan keras. Serangan itu masih terbatas,” tulis harian beraliran kiri Haaretz. Harian itu menduga serangan tersebut adalah balasan atas terbunuhnya empat ahli nuklir Iran dalam dua tahun terakhir, yang dianggap sebagai ulah Israel.

”Israel tak akan berperang karena ledakan bom di New Delhi dan upaya peledakan di Tbilisi,” tulis Jerusalem Post. ”Tetapi, jika Iran dan Hezbollah menyusun serangan lebih besar dengan kerusakan dan korban lebih banyak, pemerintah akan kesulitan menahan diri untuk membalas.”

Pemerintah Israel menuding Iran dan sekutunya di Lebanon, Hezbollah, sebagai otak di balik serangan tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecap Iran sebagai ”eksportir teror terbesar” dunia.

Netanyahu dan Michael Herzog, mantan Kepala Staf Menhan Israel Ehud Barak, juga mencatat dua percobaan serangan yang menyasar warga Israel di Thailand dan Azerbaijan. Seorang warga Iran kehilangan kakinya karena bom yang dibawanya meledak di Bangkok. Israel pun menerbitkan peringatan perjalanan bagi warganya untuk pergi ke Thailand terkait ledakan itu.

”Iran berada di balik dua serangan itu. Iran adalah eksportir teror terbesar sejagat,” kata Netanyahu kepada seorang anggota parlemen dari Partai Likud.

Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast mengatakan, Israel mengebom kedutaannya sendiri ”untuk merusak hubungan persahabatan Iran dengan negara-negara tuan rumah”. ”Iran mengutuk terorisme dan Iran telah menjadi korban terorisme,” katanya.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook