Thursday, September 22, 2011

Mosi Tak Percaya untuk Presiden SBY




Jakarta, Indonesia (News Today) - Delegasi Indonesia dalam pertemuan aktivis hak asasi manusia terbesar se-dunia, Platform Dublin ke-6 di Irlandia 14-16 September lalu, menyatakan mosi tak percaya terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden dinilai gagal dalam memberikan perlindungan hak asasi manusia, khususnya penanganan kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib dan sejumlah pembunuhan wartawan di Indonesia.

Delegasi Indonesia juga mendesak agar pemerintah segera menuntaskan kasus pembunuhan Munir dengan menyeret pelaku utamanya ke pengadilan sebagaimana dijanjikan Presiden Yudhoyono kepada Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB.

Menurut salah satu delegasi Indonesia dalam Platform Dublin ke-6, Usman Hamid, dalam nota politik berupa mosi tak percaya kepada Presiden Yudhoyono ini pemerintah dinilai tak lagi serius menuntaskan kasus pembunuhan Munir.

”Delegasi Indonesia telah membawa kasus pembunuhan Munir sebagai salah satu poin dalam Platform Dublin ke-6. Pembunuhan Munir dan tingginya angka pembunuhan terhadap jurnalis yang tak terungkap secara hukum menjadi bukti kegagalan pemerintah melindungi serta memberi jaminan bagi pekerja hak asasi manusia di Indonesia,” kata Usman di Jakarta, Senin (19/9/2011).

Usman mencontohkan, tidak tuntasnya kasus pembunuhan Munir adalah tidak adanya tindak lanjut putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Mahkamah Agung yang menghukum mantan pilot Garuda, Polycarpus Budihari Priyanto. Padahal dalam putusan terhadap Polycarpus, PN Jakarta Pusat dan Mahkamah Agung menyatakan ada orang lain yang terlibat dalam pembunuhan ini dan ada pihak yang menyuruh Polycarpus.

Akan tetapi, putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan malah membebaskan terdakwa pembunuhan Munir lainnya, Muchdi Purwopranjono. ”Katakanlah Muchdi bukan pembunuh Munir, tetapi dikatakan dalam amar putusan PN Jakarta Pusat dan MA ada orang lain, ada orang yang menyuruh Polycarpus. Siapa orang ini, mestinya kan masih harus dicari pemerintah,” kata Usman.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook