Purwakarta (News Today) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mendorong penegak hukum mengusut pelaku perusakan sejumlah patung di Purwakarta, Jawa Barat, Minggu kemarin. Dia menilai tidak semua masyarakat tidak sepakat atas keberadaan patung-patung itu."Sejak taman kota, ruang publik, dan kawasan diperbaiki, semakin banyak warga yang datang untuk menghabiskan waktu berolahraga, bersantai, atau sekadar berfoto. Saya yakin lebih banyak warga yang mendukung keberadaan patung dan taman-taman itu," kata Dedi Mulyadi, Senin (19/9/2011).
Minggu siang kemarin, massa merusak patung Bima, Gatotkaca, dan Semar di tiga lokasi di pusat Kecamatan Purwakarta. Mereka adalah jamaah yang beberapa saat sebelumnya menggelar zikir dan tablig akbar di Masjid Agung Purwakarta. Massa menilai pembangunan patung tidak sesuai aspirasi masyarakat dan menghamburkan anggaran daerah.
Namun, menurut Dedi, patung-patung berbahan fiber itu sebagian dibangun dengan dana sumbangan tokoh atau warga. Patung yang dibuat juga menggambarkan tokoh-tokoh pewayangan yang selama ini telah diterima masyarakat, seperti Semar, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. "Biar aparat hukum bekerja," kata Dedi.
Source : kompas
0 komentar:
Post a Comment