Wednesday, April 18, 2012

Modifikasi Busana Muslim ala "British Street Style"




Desain busana yang simpel dan asimetris menjadi salah satu ciri khas labelnya.

(News Today) - Tumbuh dalam keluarga muslim yang taat, membuat perancang muda Restu Anggraini memutuskan menggunakan jilbab sejak remaja. Namun sebagai remaja, kebutuhan untuk tetap tampil modis meski mengenakan busana muslim masih ada. Hanya saja, ia mengaku sulit menemukan busana yang sesuai dengan seleranya. Berangkat dari problem ini lah, tercetus keinginan untuk mendesain busana dan menjualnya.

Dari usaha kecil-kecilan, Restu kemudian berpikir untuk lebih serius menjadi perancang busana muslim. Sayangnya keinginan ini ditentang orangtuanya, sehingga ia pun mengurungkan niatnya menjadi seorang desainer, dan meneruskan kuliahnya di jurusan desain.

"Tetapi saya masih sambil mendesain baju dan menjualnya. Karena hasil yang didapat cukup banyak, setahun kemudian orangtua akhirnya mengizinkan saya untuk pindah kuliah di bidang desain busana," tukas Restu kepada Kompas Female, ketika ditemui usai fashion show Muse 101 di fX Plaza, Jakarta, Jumat (13/4/2012) lalu.

Pilih gaya street style
Agar terlihat berbeda, Restu menerapkan gayanya sendiri untuk koleksi busananya yang diberi label Mainland Heritage. Ia mengaku lebih banyak mengadaptasi gaya British street style yang lebih simpel dan terkesan polos. Kekuatan dari busananya adalah dari teknik padu padan dan warna-warni yang unik. Pilihan warna yang digunakannya cenderung agak gelap seperti hitam, dan warna-warna tanah seperti terakota. Namun pada beberapa model, ia juga menggunakan warna gelap dengan motif bahan yang abstrak. Hal ini dilakukannya agar busananya bisa dipadupadankan dengan mudah.

Selain warna, ciri khas desain Mainland Heritage terletak pada teknik cutting yang digunakannya. Busana muslim yang selalu terkesan feminin ini sedikit diubahnya menjadi bergaya agak maskulin, dan menampilkan sisi edgy-nya. Kesukaannya pada bentuk-bentuk sudut menginspirasinya untuk mengolah busana dengan teknik asimetris. Misalnya salah satu sisi celana panjangnya dibuat polos, sedangkan di bagian lainnya dibuat dengan teknik lipit, sehingga dalam satu celana terdapat dua bentuk yang berbeda.

Selain itu, perempuan yang baru berusia 25 tahun ini lebih suka menampilkan busana yang multi way (satu busana bisa dikenakan dalam berbagai gaya) dalam busana two pieces. Ia banyak berkreasi dengan menggunakan bahan-bahan yang menyerap keringat seperti katun, rayon, dan jersey.

"Material ini disesuaikan dengan iklim tropis Indonesia. Selain itu, masyarakat Indonesia kan suka dengan draperi, sehingga dengan bahan-bahan ini teknik draperi yang dihasilkan akan lebih bagus dan natural," bebernya.

Menyadari bahwa masyarakat Indonesia lebih cepat bosan dengan model-model busana, maka ia mengeluarkan koleksi baru setiap tiga bulan sekali sebanyak 6-10 koleksi lengkap.

Bisnis online
Mainland Heritage didirikannya sejak dua tahun lalu, setelah melihat betapa koleksi busana muslim rancangannya banyak diminati. Untuk memasarkan produknya ini, Restu memanfaatkan media sosial dan website di Mainland-Heritage.com. "Selain lebih mudah dan murah, dengan cara ini saya jadi lebih mudah meraih target market, yaitu anak muda," ungkapnya.

Berkat keunikan busananya, peminat koleksinya kini tak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari beberapa negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Dubai, bahkan Jerman. Saking antusiasnya pelanggan dengan koleksinya, seringkali dalam waktu 2-3 bulan saja koleksi terbarunya sudah ludes terjual.

"Tak jarang ada pelanggan yang tidak kebagian, lalu minta dibuatkan secara khusus. Selama bahannya masih ada pasti akan dibuatkan," jelasnya.

Agar koleksinya tidak menjadi terlalu pasaran, untuk satu koleksi Restu hanya membuat sebanyak 100 potong saja. Dalam periode tiga bulan sekali, ia meluncurkan sekitar 6-10 koleksi lengkap, mulai dari jilbab sampai bawahannya.

Ternyata, usaha yang dimulai kecil-kecilan justru membuat nama Mainland Heritage semakin dikenal. Maka, kini Restu bergabung menjadi salah satu tenant busana muslim di MUSE 101 di fX Plaza bersama beberapa label busana muslim lainnya. Koleksi Mainland Heritage dijual dengan harga mulai dari Rp 65.000 - Rp 600.000, tergantung dari warna, model, dan tingkat kesulitan menjahitnya.

Source : kompas

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook