Makassar, Indonesia (News Today) - Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sulawesi Selatan mengancam menjegal atlet Gorontalo di kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) di Gorontalo, 1-6 Mei 2011.
Sekretaris Umum Percasi Sulsel, Wasir Talib, di Makassar, Selasa, mengatakan, keputusan itu diambil jika dua atlet asal DKI Jakarta yang kini memperkuat Gorontalo terbukti melanggar aturan pelaksanaan PON yang sudah disepakati.
Ia menambahkan, sesuai aturan bahwa setiap atlet yang akhirnya memutuskan pindah, maka atlet yang bersangkutan baru bisa memperkuat daerah lain jika sudah bergabung minimal dua tahun sebelum pelaksanaan PON. "Kita akan melakukan protes pada ’technical meeting’ nanti, jika kekhawatiran kita terbukti tentu kita akan menjegal kedua atlet tersebut untuk memperkuat Gorontalo," jelasnya.
Menurut Wasir, pihaknya mengetahui bahwa atlet yang disiapkan tuan rumah Gorontalo, merupakan atlet baru ketika melihatnya di kejuaraan turnamen terbuka yang digelar beberapa waktu lalu.
Bahkan pecatur Sulsel juga sempat melawan kedua atlet tersebut dan berhasil mengalahkannya. Namun demikian, pihaknya juga tetap berkomitmen untuk mempersoalkannya jika melanggar aturan.
"Saya cukup mengenal siapa-siapa saja atlet dari Gorontalo karena cukup sering bertemu. Makanya ketika melihat keduanya di open turnamen lalu, saya yakin jika atlet tersebut baru bergabung," katanya.
Mengenai peluang, Percasi Sulsel mengaku Sangat optimistis bisa meloloskan seluruh atlet yang telah disiapkan. Kualitas atlet juga dinilai masih lebih baik dibandingkan sejumlah daerah yang akan berlaga di Pra PON tersebut.
Untuk mewujudkan hal itu, Percasi Sulsel dipastikan tetap menurunkan enam master terbaiknya diantaranya Budiman, Iswan Mahdi, Ignatius, Arifin Rapi dan Asri.
Selain itu, seluruh atlet juga terus mengasah kemampuan dengan latihan secara rutin. Hal itu diharapkan mampu membuat permainan mereka lebih matang dan siap dengan tekanan apapun. "Meski optimistis bisa meraih hasil terbaik namun kita tetap tidak akan memandang enteng lawan yang kita hadapi. Saya lihat Gorontalo dan Manado juga memiliki kemampuan yang cukup baik sehingga tetap diwaspadai," ujarnya.
Sekretaris Umum Percasi Sulsel, Wasir Talib, di Makassar, Selasa, mengatakan, keputusan itu diambil jika dua atlet asal DKI Jakarta yang kini memperkuat Gorontalo terbukti melanggar aturan pelaksanaan PON yang sudah disepakati.
Ia menambahkan, sesuai aturan bahwa setiap atlet yang akhirnya memutuskan pindah, maka atlet yang bersangkutan baru bisa memperkuat daerah lain jika sudah bergabung minimal dua tahun sebelum pelaksanaan PON. "Kita akan melakukan protes pada ’technical meeting’ nanti, jika kekhawatiran kita terbukti tentu kita akan menjegal kedua atlet tersebut untuk memperkuat Gorontalo," jelasnya.
Menurut Wasir, pihaknya mengetahui bahwa atlet yang disiapkan tuan rumah Gorontalo, merupakan atlet baru ketika melihatnya di kejuaraan turnamen terbuka yang digelar beberapa waktu lalu.
Bahkan pecatur Sulsel juga sempat melawan kedua atlet tersebut dan berhasil mengalahkannya. Namun demikian, pihaknya juga tetap berkomitmen untuk mempersoalkannya jika melanggar aturan.
"Saya cukup mengenal siapa-siapa saja atlet dari Gorontalo karena cukup sering bertemu. Makanya ketika melihat keduanya di open turnamen lalu, saya yakin jika atlet tersebut baru bergabung," katanya.
Mengenai peluang, Percasi Sulsel mengaku Sangat optimistis bisa meloloskan seluruh atlet yang telah disiapkan. Kualitas atlet juga dinilai masih lebih baik dibandingkan sejumlah daerah yang akan berlaga di Pra PON tersebut.
Untuk mewujudkan hal itu, Percasi Sulsel dipastikan tetap menurunkan enam master terbaiknya diantaranya Budiman, Iswan Mahdi, Ignatius, Arifin Rapi dan Asri.
Selain itu, seluruh atlet juga terus mengasah kemampuan dengan latihan secara rutin. Hal itu diharapkan mampu membuat permainan mereka lebih matang dan siap dengan tekanan apapun. "Meski optimistis bisa meraih hasil terbaik namun kita tetap tidak akan memandang enteng lawan yang kita hadapi. Saya lihat Gorontalo dan Manado juga memiliki kemampuan yang cukup baik sehingga tetap diwaspadai," ujarnya.
Source : kompas
0 komentar:
Post a Comment